Dark/Light Mode

Kunjungan Di Tengah Meluasnya Pengaruh China

Suga: Vietnam Rekan Berharga

Selasa, 20 Oktober 2020 06:59 WIB
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kanan) diajak PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc menyapa anak-anak yang menunggu di halaman Istana Negara di Hanoi, Vietnam, kemarin. (Foto: Associated Press)
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kanan) diajak PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc menyapa anak-anak yang menunggu di halaman Istana Negara di Hanoi, Vietnam, kemarin. (Foto: Associated Press)

 Sebelumnya 
Dalam pertemuan itu, Jepang menyetujui ekspor perlengkapan dan teknologi pertahanan ke Vietnam.“ini kesepakatan yang penting bagi kedua negara dalam menjalin kerja sama bilateral,” ujar Suga, usai pertemuannya dengan Xuan Phuc dikutip Reuters.

Dia kembali menegaskan kebijakan “Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka”. Dilansir Reuters, kebijakan ini jelas menarik bagi Vietnam, yang tengah mengatasi pengaruh China yang ingin me-nguasai sebagian besar perairan di Laut China Selatan.“Vietnam sangat penting un-tuk menerapkan konsep indo-Pasifik yang terbuka dan bebas. Vietnam adalah rekan berharga kami,” lanjut Suga.

Baca juga : Partai Demokrat Bina 200 Pedagang UMKM Di Jakarta

Dia menjelaskan, Vietnam, yang berada di pusat Indo-Pasifik merupakan tujuan yang cocok bagi pemimpin Jepang untuk mempromosikan kebijakan ini. Di antara peralatan pertahanan yang akan diekspor ke Vietnam, termasuk pesawat patroli dan radar, untuk meningkatkan kemampuan pengawasan Vietnam.“Kesepakatan ini merupakan langkah besar dalam sektor kerja sama pertahanan kedua negara,” imbuh Xuan Phuc.

Selain pertahanan, Suga dan Xuan Phuc juga meneken kesepakatan di sektor ekonomi, infrastruktur, energi, lingkungan hingga perdagangan hasil pertanian. Untuk diketahui, Vietnam merupakan mitra dagang terbesar ketujuh Jepang.

Baca juga : Kunjungan Ke Demak, Mentan SYL Gairahkan Penumbuhan Korporasi Petani

Kunjungan tersebut terjadi kurang dari dua pekan setelah Jepang menjadi tuan rumah pertemuan tingkat menteri luar negeri yang disebut Quad. Terdiri dari Jepang, AS, India, dan Australia. Pertemuan Quad ini memicu kecemburuan China, hingga menudingnya sebagai “pemicu Perang Dingin baru”.

Seperti diketahui, awal bulan ini, kapal China terus berpatroli di perairan yang diklaim Jepang sebagai wilayahnya. Tak tanggung-tanggung, pat-roli itu dilakukan selama 57 jam. Sehingga menjadi patroli terlama China di kawasan yang disengketakan. Kapal tersebut berpatroli di sekitar pulau tak berpenghuni yang dinamakan Senkaku oleh Jepang.

Baca juga : Di Tengah Situasi Pandemi, Penderita Hipertensi Harus Rajin Monitor Tekanan Darah

Namun China menyebutnya Diaoyu. Pulau itu berada di Laut China Selatan.Hal itu memicu protes berulang kali dari Jepang. Ketegangan di Laut China Selatan pun tetap tinggi. Vietnam termasuk di antara negara-negara yang mempermasalahkan klaim teritorial China itu. Klaim China dianggap memengaruhi akses ke cadangan energi dan zona penangkapan ikan, serta kebebasan navigasi di Laut China Selatan yang memiliki nilai perdagangan bernilai triliunan dolar.

Selanjutnya, dari Vietnam, Suga akan lanjut ke Jakarta hari ini. Dia akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas travel corridor antar kedua negara. Isu lain yang dibahas adalah infrastruktur, seperti jalur kereta dan pelabuhan.Jokowi dan Suga juga berencana melakukan pertemuan two-plus-two bersama menteri pertahanan dan menteri luar negeri masing-masing negara. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.