Dark/Light Mode

Tak Akur Dengan Trump, Anthony Fauci Tetap Jadi Kepala Medis Biden

Jumat, 4 Desember 2020 11:40 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berlalu usai memberi pengarahan harian kepada Satuan Tugas Covid-10. Hadir juga, Direktur Institut Nasional untuk Penyakit Alergi dan Menular, Dokter Anthony Fauci (kanan), di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Kamis (26/3/2020). (Foto Reuters/Jonathan Ernst)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berlalu usai memberi pengarahan harian kepada Satuan Tugas Covid-10. Hadir juga, Direktur Institut Nasional untuk Penyakit Alergi dan Menular, Dokter Anthony Fauci (kanan), di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Kamis (26/3/2020). (Foto Reuters/Jonathan Ernst)

RM.id  Rakyat Merdeka - Siapa pun presidennya, Direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) Anthony Fauci tetap dipercaya sebagai sosok penting dalam menjaga kesehatan warga Amerika Serikat (AS). Presiden terpilih Joe Biden meminta pakar penyakit menular itu menjadi kepala penasihat medisnya dan tetap menangani Covid-19.

"Saya memintanya untuk tetap dalam peran yang sama persis seperti yang dia lakukan pada beberapa presiden terakhir," kata Biden dalam wawancara CNN, yang dilansir Reuters, Jumat (4/12/2020). 

Baca juga : Makin Tegang Dengan Iran, Israel Tambah Kapal Rudal Canggih

"Saya telah memintanya menjadi kepala penasihat medis dan menjadi bagian dari tim Covid-19," sambungnya.

Nama Fauci baru terkenal sejak pandemi Covid-19. Meski demikian, ia sudah berkariernya lebih tiga dekade sebagai Direktur NIAID sejak 1984. Pria kelahiran Brooklyn itu telah melayani enam presiden. Ia telah berbagai epidemi yang pernah terjadi sebelum Covid-19. Seperti HIV, SARS, flu burung, fulu babi, Zika, dan Ebola.

Baca juga : Giliran Donald Trump Jr Kepatil Covid

Di masa Presiden Donald Trump, Fauci juga menjadi penasihat dalam penanganan Covid-19. Meski kerap bersitegang, Trump tetap mempertahankan Fauci dalam pemerintahannya. Dalam wawancara CNN itu, Biden menekankan akan mengikuti masukan dari Fauci soal vaksin Covid-19. Jika Fauci mengatakan vaksin itu, aman, Biden akan senang hati mau disuntik di depan umum. 

"Penting untuk memberikan penjelasan kepada orang Amerika bahwa vaksin ini aman," katanya. Tiga mantan presiden, Barack Obama, George W Bush dan Bill Clinton juga siap untuk diinokulasi di depan umum. 

Baca juga : Akpol 1991, Fadil Resmi Jadi Kapolda Metro Jaya

Sebagai informasi, inokulasi adalah kegiatan pemindahan mikroorganisme baik berupa bakteri maupun jamur dari tempat atau sumber asalnya ke medium baru. "Orang-orang telah kehilangan kepercayaan pada kemampuan vaksin untuk bekerja. Jadi kami ingin menunjukkan, apa yang dilakukan presiden dan wakil presiden itu penting," pungkasnya.

Wakil Presiden terpilih, Kamala Harris, yang bergabung dalam wawancara CNN itu juga menerima beberapa kritik dari Partai Republik. Gara-garanya, Harris mengatakan tidak akan mempercayai vaksin Covid-19 yang disetujui  pejabat kesehatan masyarakat di era pemerintahan Donald Trump.[DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.