Dark/Light Mode

Berprestasi, 4 WNI Dianugerahi Australia Awards

Minggu, 6 Desember 2020 23:26 WIB
Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan
Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan memberikan Penghargaan Australian atau Australia Awards, Jumat (4/12), kepada empat WNI yang pernah kuliah di Negeri Koala itu. Penghargaan itu untuk kategori Alumni Terbaik Tahun Ini, Kategori Inovasi dan Kewirausahaan, Alumni Muda Berprestasi, serta Kategori Pemberdayaan Perempuan

Penyerahan penghargaan dilakukan secara virtual disaksikan ratusan alumni kampus Negeri Koala itu.   “Alumni Australia di Indonesia memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan Indonesia dan membantu kedua negara kita untuk saling memahami dengan lebih baik,” kata Dubes Quinlan.

Alumni Awards adalah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada alumni Australia yang dinilai telah memberikan kontribusi teladan pada profesi dan komunitas mereka. Baik melalui kepemimpinan, integritas, dan kerja keras yang luar biasa.

Baca juga : Cegah Korupsi, Menteri PUPR Gandeng BPKP Perkuat Auditor Pengawasan

Pada tahun ini, penghargaan juga diberikan pada mereka yang telah berperan penting dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Menurut Quinlan, peran para alumni menjadi sangat penting karena kedua negara bekerja sama lebih erat untuk mengatasi ancaman Covid-19, membangun kembali ekonomi dan masyarakat yang lebih kuat dan lebih sehat.

Penghargaan Alumni of the Year 2020 jatuh kepada Herawati Sudoyo. Deputi Direktur di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman itu pernah kuliah di Monash University dan University of Sydney. Dia saat ini juga menjabat sebagai Ketua Komisi Ilmu Kedokteran Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Anggota Tim Ahli Satgas Covid-19 2020.

Penghargaan Inovasi dan Kewirausahaan diberikan kepada Irvan Bastian Arief, Associate Vice President (AVP) Data Science di Tiket.com. Irvan adalah alumni Monash University dan RMIT University. Irvan dikenal sebagai pencipta algoritma pembelajaran mesin RUP dan DA-HOC. Dia telah 15 tahun pengalaman komersial di bidang teknologi, domain yang terkait dengan digital, dan data, bersama sejumlah perusahaan global multinasional progresif di Australia dan Asia.

Baca juga : Bunuh Sipil Afghanistan, 10 Tentara Australia Dipecat

Untuk kategori Alumni Muda Berprestasi jatuh kepada Swietenia Puspa Lestari. Dia adalah pendiri dan Direktur Eksekutif di Divers Clean Action (DCA). Dia juga dan berpartisipasi dalam program kursus singkat yang didanai Pemerintah Australia tentang 'mengatasi masalah polusi laut melalui daur ulang'.

Pada 2019, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menobatkan Swietenia sebagai Pahlawan Laut. Tak hanya itu, pada 2019, Swietenia tercatat sebagai satu dari 100 perempuan yang menginspirasi dan berpengaruh versi BBC. Dia juga termasuk dalam "Forbes 30 Under 30 Asia 2020" pada kategori Wirausahawan Sosial.

Penghargaan Memajukan Pemberdayaan Perempuan diberikan kepada Lily Yulianti Farid, Pendiri dan Direktur Makassar International Writers Festival, dan alumni University of Melbourne yang memperoleh gelar Master dan PhD melalui beasiswa Pemerintah Australia. Lily adalah penulis, peneliti, pendidik dan aktivis budaya dari Indonesia dengan lebih dari satu dekade menjadi jembatan, menghubungkan Australia - Indonesia melalui penelitian, seni, budaya dan literatur. 

Baca juga : Menko Polhukam Apresiasi TNI Dalam Penanganan Kasus Intan Jaya

Australia masih menjadi salah satu negara tujuan kuliah ke luar negeri paling populer bagi pelajar Indonesia. Sebelum Covid-19, ada sekitar 20.000 pelajar yang mendaftar kuliah ke Australia. DAY

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.