Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sudah Talak, Inggris-Uni Eropa Masih Bebas Dagang

Jumat, 25 Desember 2020 15:30 WIB
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. [Foto: Aaron Chown / PA via AP]
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. [Foto: Aaron Chown / PA via AP]

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengabarkan bahwa Uni Eropa masih bisa melakukan perdagangan bebas dengan negaranya pasca Brexit nanti.

Dalam perjanjian setebal 2.000 halaman yang disepakati Kamis (24/12/2020) lalu, dipastikan, Inggris dan 27 anggota Uni Eropa bisa lanjut berdagang tanpa tarif atau kuota, setelah Inggris sepenuhnya keluar dari Uni Eropa per 1 Januari 2021.

Inggris menilai, hal ini sebagai tanda bahwa negaranya kembali bebas dari rentetan aturan dalam UE. "Kami telah mengambil kembali kendali hukum dan takdir kami," ujar PM Johnson, dikutip AP, Jumat (25/12/2020).

Baca juga : Belanda Dan Inggris Lockdown, Rupiah Nge-Down

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengakui, jalan negosiasi yang ditempuh amatlah panjang. Dia yakin, kesepakatan ini adalah hal yang adil. "Ini kesepakatan yang adil serta berimbang, benar dan bertanggung jawab untuk kedua belah pihak," ujarnya.

Inggris melakukan referendum untuk meninggalkan Uni Eropa pada 2016. Hasilnya, 52 persen ingin Inggris meninggalkan blok tersebut. PM Boris Johnson berasal dari Partai Konservatif yang notabene juga euroskeptis.

Salah satu bagian tersulit dalam kesepakatan ini adalah masalah perikanan. Uni Eropa akhirnya sepakat memberikan seperempat ikan yang ditangkap di perairan Inggris. Angka itu jauh lebih rendah dari tuntutan 80 persen dari Inggris.

Baca juga : Sudah P21, Perkara Eks Bupati Bogor Rachmat Yasin Siap Disidang

Presiden Prancis Emmanuel Macron, menyatakan, kesepakatan ini penting demi menjaga kepentingan Uni Eropa, termasuk para nelayan. "Kesepakatan dengan Inggris itu penting demi melindungi warga kita, nelayan kita, produsen kita," cuit Presiden Macron di akun Twitter pribadinya.

Sementara Kanselir Jerman, Angela Merkel, juga optimistis, kesepakatan dengan Inggris akan berakhir baik. "Saya sangat optimistis kita bisa menghadirkan hasil yang bagus di sini," ujarnya.

Kepala Negosiator Brexit dengan Inggris, Michel Barnier menegaskan, ada kemitraan baru dengan Inggris yang kini sudah berjalan sendiri. Menurutnya, kemitraan baru itu diharapkan tetap adil bagi semua pihak.

Baca juga : Sparta Praha Vs AC Milan, Rossoneri Rotasi Berjamaah

Efek Brexit ini adalah berhentinya kebijakan pergerakan bebas. Warga Uni Eropa yang ingin tinggal dan bekerja di Inggris harus mendapatkan visa terlebih dahulu.

Hal serupa berlaku bagi warga Inggris yang ingin ke Uni Eropa. Menurut Leyen, Brexit adalah perpisahan yang menyedihkan. Sementara PM Johnson menyebut, Inggris akan tetap sebagai bagian dari Eropa secara budaya, emosional, strategis, dan geografis. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.