Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Desak Transisi Kekuasaan Secara Damai

Pemimpin Dunia Kecam Aksi Brutal Massa Pro Trump Di Kuil Demokrasi AS

Kamis, 7 Januari 2021 07:55 WIB
Massa Pro Trump menduduki Gedung Capitol, AS mendesak pembatalan kemenangan Joe Biden di Pilpres 3 November 2020, Rabu (6/1). (Foto: Getty Images)
Massa Pro Trump menduduki Gedung Capitol, AS mendesak pembatalan kemenangan Joe Biden di Pilpres 3 November 2020, Rabu (6/1). (Foto: Getty Images)

RM.id  Rakyat Merdeka - Para pemimpin dunia mengecam ulah demonstran pro Donald Trump, yang merusak Gedung Capitol AS di Washington DC, yang tak ubahnya kuil demokrasi bagi negara tersebut. Mereka bahkan berusaha membatalkan kemenangan Joe Biden, dalam Pilpres 3 November 2020.

Berikut reaksi para pemimpin dunia tersebut, seperti dilansir Reuters, Kamis (7/1):

Swedia

Dalam cuitannya, Perdana Menteri (PM) Swedia Stefan Lofven menyebut kejadian tersebut sebagai bentuk serangan demokrasi.

Baca juga : Sandi Saranin Pengusaha Tak Asal PHK Di Tengah Pandemi

"Presiden Trump dan sejumlah anggota Kongres bertanggung jawab atas apa yang sedang terjadi. Proses demokratis dalam memilih presiden harus dihormati," ujarnya, Rabu (6/1).

Jerman

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan, musuh demokrasi pasti terhibur dengan adegan kekerasan di Capitol Amerika Serikat. Maas pun meminta Trump untuk menerima keputusan pemilih AS.

Dalam cuitan yang diposting setelah pengunjuk rasa menyerbu kursi legislatif AS, Maas mengatakan kekerasan itu disebabkan oleh retorika yang menghasut. "Trump dan pendukungnya harus menerima keputusan pemilih Amerika. Berhentilah menginjak-injak demokrasi," tegasnya.

Baca juga : Yasonna: Permintaan Mereka Kami Berikan Tanpa Diminta

Inggris

PM Inggris Boris Johnson menggambarkan apa yang terjadi di Kongres AS sebagai suatu aib. "AS berdiri untuk demokrasi di seluruh dunia, dan itu adalah hal yang "penting". Saat ini, harus ada pemindahan damai dan tertib kekuasaan," cuitnya.

Rusia

Wakil Duta Besar Rusia untuk AS Dmitry Polyansky mencuit, banyak foto bergaya Maidan muncul di DC. Pernyataan ini mengacu pada protes di Ukraina, yang menggulingkan Presiden yang didukung Rusia, Viktor Yanukovich pada tahun 2014.

Baca juga : Kemenangan Jokowi-Amin Jadi Sorotan Warga Dunia

"Beberapa kawan bertanya, apakah seseorang akan membagikan crackers kepada para demonstran, untuk menggemakan aksi Victoria Nuland," katanya, mengutip peristiwa tahun 2013.

Kala itu, Asisten Menteri Luar Negeri Victoria Nuland menawarkan makanan kepada para pengunjuk rasa.

Australia

PM Australia Scott Morrison menggambarkan kejadian di Washington sebagai hal yang sangat menyedihkan. “Kami mengutuk tindakan kekerasan ini. Ditunggu, transfer damai ke pemerintahan yang baru terpilih, dalam tradisi demokrasi Amerika yang hebat,” ujarnya via Twitter.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.