Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sampai 1 Agustus 2021, Tapi Bisa Dicabut Lebih Cepat

Malaysia Terapkan Status Darurat Nasional Covid-19

Selasa, 12 Januari 2021 10:41 WIB
Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Sultan Abdullah Riayatuddin Al Mustafa Billah Shah (Foto: Instagram @istana_negara)
Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Sultan Abdullah Riayatuddin Al Mustafa Billah Shah (Foto: Instagram @istana_negara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, Selasa (12/1), Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al Mustafa Billah Shah menyetujui usulan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin, untuk memberlakukan status darurat nasional hingga 1 Agustus 2021.

Status ini bisa dicabut lebih cepat, jika kasus Covid di negara tersebut dapat dikendalikan.

Sultan Abdullah menilai, ini adalah langkah yang proaktif untuk mengendalikan dan meratakan kurva kasus harian Covid, yang mencapai empat digit secara terus-menerus sejak Desember 2020.

Baca juga : Ubah Layanan Faskes, Solusi Cepat Tangani Kekurangan Ruang Rawat Pasien Covid-19

Seperti dilansir The Straits Times, pandemi Covid telah mendongkrak angka kematian di Malaysia dalam dua bulan terakhir. Lebih banyak dibanding 10 bulan pertama tahun 2020.

"Raja Abdullah berpendapat, penyebaran Covid-19 di Malaysia berada pada tahap yang sangat kritis. Sehingga, lerlu diberlakukan status darurat," kata Pengawas Keuangan Kerajaan, Datuk Ahmad Fadil Shamsuddin dalam pernyataan pers, Selasa (12/1).

Pernyataan ini mengkonfirmasi laporan The Straits Times pada Senin (11/1), yang menyebutkan PM Muhyiddin menggelar rapat kabinet untuk mengusulkan kembali penerapan status darurat, yang sempat ditolak Raja Abdullah pada Oktober 2020.

Baca juga : Gegara Pasar Udang, Thailand Dapat Kasus Baru Covid-19

Namun, kini situasinya berubah. Tingkat ketersediaan tempat tidur, baik untuk isolasi ataupun ICU khusus Covid di rumah sakit, nyaris penuh.

Lebih lanjut, pemerintah Malaysia juga akan membentuk komite independen bipartisan, yang terdiri dari anggota parlemen dan ahli kesehatan. Komite inilah yang nantinya akan merekomendasikan pencabutan status darurat lebih cepat, bila memungkinkan.

Datuk Fadil juga menjelaskan, Raja Abdullah sangat memperhatikan musibah banjir yang belum lama ini terjadi, serta dampaknya terhadap lonjakan jumlah kasus positif Covid.

Baca juga : Pemkab Lembata Tetapkan Status Darurat Bencana

"Jika tidak dibendung dan dikendalikan secara efektif, pandemi Covid akan sangat membahayakan kesehatan masyarakat dan kesejahteraan bangsa," tuturnya.

Dalam seminggu terakhir, Malaysia yang berpenduduk tak sampai 35 juta jiwa, membukukan lebih dari 2.000 kasus baru setiap hari. Bahkan, pernah menembus 3.000 kasus. Jumlah kasus aktifnya, kini mencapai 28.554.

Fakta ini tentunya menjadi ancaman yang sangat serius bagi sistem kesehatan nasional di negara tersebut. Jumlah ranjang RS yang tersedia untuk menampung pasien Covid di Malaysia, saat ini hanya tersisa 100. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.