Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Harun Yahya Menolak Dihubungkan Dengan Gerakan Gulen

Jumat, 15 Januari 2021 13:30 WIB
Harun Yahya dan pengikutnya. (Foto: net)
Harun Yahya dan pengikutnya. (Foto: net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Adnan Oktar alias Harun Yahya divonis 1.000 tahun lebih penjara oleh Pengadilan Turki. Dia dituding mendirikan organisasi kejahatan dan serangkaian tindakan kriminal lainnya pada 2018 silam.

Melansir laman Firstpost.com, Rabu(13/1), tokoh kontroversial yang menggunakan nama samaran Harun Yahya ini menolak tuduhan dihubungkan dengan Fethullah Gulen. Dia bahkan menyatakan dukungan kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan sejak lama.

Baca juga : Pengacara Muslim JB, Menangkan Gugatan Dekopin Nurdin Halid Di PTUN

Dilansir Middle East Eye, pada sekitar tahun 90-an Harun Yahya bersama pengikutnya pernah menyatakan dukungan kepada Necmettin Erbakan, seorang politikus konservatif, mantan Perdana Menteri dan mantan Ketua Partai Kesejahteraan, yang kemudian berubah menjadi Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang kini berkuasa dan dipimpin oleh Presiden Erdogan.

Karenanya, saat ditangkap pada 11 Juli 2018, Harun Yahya mengaku terkejut karena dia merupakan pendukung Erdogan dalam pemilihan Juni sebelumnya. Dia merasa yakin jika Presiden Erdogan tidak mengetahui operasi penangkapannya.

Baca juga : Neymar Bakal Diduetkan Dengan Paul Pogba

"Saya mencintai Erdogan dengan hati dan jiwa saya, dia orang yang jujur, saya sampaikan dukungan penuh saya kepada beliau sejak dulu. Saya tidak akan membiarkan orang-orang menentang dia, saya akan mempertahankan dia dengan jiwa dan raga saya," katanya.

Harun Yahya ditangkap polisi pada Rabu, 11 Juli 2018 atas berbagai dakwaan, di antaranya pelecehan seksual anak. Media Hurriyet melaporkan, penangkapan Harun Yahya dilakukan di rumah mewahnya di Çengelköy, sisi Asia kota Istanbul. Ia ditangkap bersama sekitar 166 pengikutnya dan 100 di antaranya adalah perempuan.

Baca juga : Risma Jangan Terlena

Sederet tuduhan yang dihadapi Harun Yahya antara lain hubungan seksual dengan anak di bawah umur, penculikan anak-anak, pelecehan seksual, pemerasan, menahan orang sebagai tawanan, ancaman, spionase politik dan militer, penipuan dengan mengeksploitasi perasaan dan keyakinan agama. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.