Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jelang Pelantikan Biden-Harris
Washington DC Mencekam
Selasa, 19 Januari 2021 05:17 WIB
Sebelumnya
Namun, Hokanson yakin, pasukannya telah diperlengkapi dan dipersiapkan secara memadai. Bahwa mereka berlatih sebanyak yang mereka bisa untuk bersiap menghadapi segala kemungkinan, agar pergantian kekuasaan Amerika terjadi tanpa insiden.
“Ini prioritas nasional. Kita harus berhasil sebagai sebuah institusi. Kami ingin mengirimkan pesan kepada semua orang di Amerika Serikat dan seluruh dunia, kami dapat melakukan ini dengan aman dan damai,” ujarnya.
Baca juga : Sandi Bakal Libatkan Milenial Pada Acara Internasional Di Lombok
Pemeriksaan mendetail seperti ini bukan kali pertama di Negeri Paman Sam. Hal ini sudah pernah dilakukan pasca serangan teroris 11 September 2001. Bedanya, serangan di pelantikan Biden kemungkinan besar dipicu pendukung Presiden Donald Trump, militan sayap kanan, kelompok supremasi kulit putih, dan kelompok radikal lainnya.
Banyak warga yang percaya tuduhan tak berdasar Trump, bahwa Pemilu 3 November lalu sudah dicurangi. Meski klaim Trump sudah ditolak banyak pengadilan dan Mahkamah Konstitusi, sejumlah pendukung Trump tetap pada pendirian mereka.
Baca juga : Halangi Penyidikan, Putri Nurhadi Dipanggil KPK
50 Negara Bagian Waspada
FBI juga telah memperingatkan para gubernur negara bagian tentang kelompok bersenjata yang merencanakan serangan di 50 negara bagian. Ribuan tentara Garda Nasional juga diberi wewenang membawa senjata.
Baca juga : Jelang Pelantikan Biden, Washington Di-Lockdown
Pentagon (Departemen Pertahanan) sudah menerbitkan deklarasi kesetiaan kepada Konstitusi. “Sebagai anggota, kita harus mewujudkan nilai-nilai dan cita-cita bangsa,” bunyi deklarasi Pentagon.
“Kami mendukung dan membela Konstitusi. Setiap tindakan yang mengganggu proses Konstitusi, tidak hanya bertentangan dengan tradisi, nilai, dan sumpah kita, itu melawan hukum,” lanjut deklarasi tersebut. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya