Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Mau Ganggu Kemenangan Biden Pake Militer
Trump Dihadang 10 Mantan Menhan AS
Selasa, 5 Januari 2021 05:31 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Usaha Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjegal kemenangan Presiden terpilih Joe Biden membuat kesal para mantan Menteri Pertahanan (Menhan) AS.
Sepuluh bekas pentolan Pentagon (Departemen Pertahanan AS) menghadang usaha Trump yang masih saja mengganggu suksesi kepemimpinan di negeri adidaya itu.
Mereka mendesak Trump mengakui kekalahan. Mereka juga memperingatkan Trump tidak mencoba melibatkan militer.
Dalam surat pernyataan bersama yang dipublikasikan surat kabar Washington Post, Minggu (3/1), para mantan pejabat itu mengungkapkan kekhawatiran terbesar mereka di hari-hari terakhir pemerintahan Trump, sebelum pelantikan Joe Biden, 20 Januari nanti.
Baca juga : 11 Senator Tuntut Audit Hasil Pemilu
Mereka menganggap, Trump memicu krisis yang mendorong militer melakukan intervensi. Lalu, Trump mengambil kesempatan mempertahankan kekuasaannya.
“Upaya melibatkan angkatan bersenjata AS dalam menyelesaikan sengketa pemilu akan sangat berbahaya, tanpa hukum dan tak konstitusional,” bunyi surat itu seperti dikutip Politico, kemarin.
“Warga sipil dan perwira militer yang memerintahkan atau melakukan tindakan semacam itu akan bertanggung jawab. Termasuk kemungkinan menghadapi hukuman pidana, atas konsekuensi berat tindakan mereka terhadap Republik kami,” tambah mereka.
James Mattis dan Mark Esper yang menjabat sebagai Menhan dalam Pemerintahan Trump turut menandatangani surat tersebut.
Baca juga : Kendaraan Patroli Militer Israel Dihantam Bom
Esper menegaskan, tidak ada alasan untuk memberlakukan undang-undang huru-hara yang mengizinkan militer turun ke jalan membubarkan pengunjuk rasa.
Surat tersebut juga ditandatangani Dick Cheney, mantan Menhan era George HW Bush dan Wakil Presiden George W Bush.
Menhan di era George W Bush, yakni Donald Rumsfeld juga ikut menandatangani surat tersebut. Surat itu juga ditandatangani Menhan era Bill Clinton, yakni William Perry dan William Cohen.
Menhan era Barack Obama juga bersuara, yakni Leon Panetta, Chuck Hagel dan Ashton Carter. Kemudian, Robert Gates yang menjabat di masa Pemerintahan Clinton dan Obama.
Baca juga : Yusril Sakit Hati Dibilang Murtad
Mereka meminta Menhan AS saat ini, Christopher Miller dan jajarannya bekerja sama dengan tim transisi presiden terpilih.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya