Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tak Akan Hadiri Pelantikan Biden

Ingat Trump, Ingat Mega

Rabu, 20 Januari 2021 07:21 WIB
Presiden AS ke-45 Donald Trump (Foto: Istimewa)
Presiden AS ke-45 Donald Trump (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Joe Biden akan dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), hari ini. Donald Trump yang kalah dalam Pilpres, memastikan tidak akan menghadiri pelantikan lawannya itu. Dia memilih meninggalkan Gedung Putih, Rabu pagi, sebelum Biden dilantik. Melihat sikap Trump yang tak mau menghadiri pelantikan Biden, publik di sini diingatkan dengan kejadian serupa, 20 Oktober 2004. Saat itu, Megawati yang kalah dalam Pilpres, memilih tak menghadiri pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden terpilih. 

Rencana Trump tak akan menghadiri pelantikan Biden sudah disampaikan jauh-jauh hari. "Kepada mereka yang telah bertanya, saya tidak akan menghadiri pelantikan pada tanggal 20 Januari," ucap Trump, seperti dikutip Reuters, 8 Januari lalu. 

Berdasarkan aturan di Negeri Paman Sam itu, pelantikan presiden dibuka sekitar pukul 11:30. Setelah itu, Biden dan Kamala Harris akan diambil sumpahnya. Di hari itu juga, Biden-Kamala berhak menempati Gedung Putih. Tempat baru itu akan menjadi kediaman mereka selama empat tahun ke depan.

Baca juga : Diminta Isolasi Mandiri Oleh Aplikasi NHS, Menkes Inggris Nurut

Sehari menjelang pelantikan, pengamanan di Washington DC semakin diperketat. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya demonstrasi para pendukung Trump. 

Di sekitar Capitol Hills, aparat mendirikan pagar tinggi dengan kawat berduri. Ribuan tentara Garda Nasional juga siaga mencegah serangan kekerasan seperti yang terjadi pada 6 Januari. 10.000 pasukan Garda Nasional diterjunkan di wilayah Ibu Kota. 5.000 pasukan lainnya siap dikerahkan jika diperlukan. Selain itu, 25.000 petugas nasional dari berbagai organisasi, siap membantu.

Di mana Trump berada? Menurut salah seorang pejabat Gedung Putih, Trump telah meninggalkan kantornya itu, sejak Jumat 15 Januari. Trump berangkat menggunakan helikopter menuju klub golf Mar-a-Lago di Florida. Tempat tersebut merupakan rumah kedua Presiden ke-45 itu, setelah Gedung Putih.

Baca juga : Washington DC Mencekam

Sebelum pelantikan Biden, Trump disebut akan mengadakan upacara perpisahan sendiri dan meninggalkan Gedung Putih pagi-pagi waktu setempat. Seperti dilaporkan The Guardian, kemarin, untuk upacara kepresidenan terakhirnya, Trump akan mengadakan parade militer dan perpisahan resmi angkatan bersenjata sebagai panglima tertinggi. Trump juga dilaporkan ingin mengundang pendukung, pejabat yang masih bertugas, dan mantan orang-orang dalam pemerintahannya.

Tetapi, laporan terbaru mengungkapkan, Trump tidak akan diberikan upacara militer besar-besaran. Hal ini merupakan imbas dari penyerbuan Capital Hills yang dilakukan pendukung Trump pada 6 Januari lalu, yang menewaskan 5 orang.

Sikap Trump yang ogah menghadiri pelantikan mantan lawannya di Pilpres mirip dengan Megawati di 20 Oktober 2004. Kala itu, Mega ogah datang ke pelantikan SBY, yang digelar di Gedung MPR, Senayan. 

Baca juga : Lutfi Sudah Siapkan Rompi Anti Peluru...

Saat itu, sebenarnya banyak pihak yang membujuk Mega untuk datang ke pelantikan Mega. Bahkan, menantu mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta, Sri Edi Swasono, ikut membujuk Mega. Alasan yang diungkapkan Edi ke Mega, jika tidak datang ke pelantikan SBY, namanya akan tercoreng. 

Namun, nasihat itu tak mempan. Mega tetap ogah datang. Bahkan, untuk menonton televisi yang menayangkan acara pelantikan pun Mega tak ogah. Saat itu, dia memilih berada di kebun rumahnya, di Jalan Kebagusan sambil membaca buku. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.