Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Bakal Hadiri Pelantikan Joe Biden
Lutfi Sudah Siapkan Rompi Anti Peluru...
Senin, 18 Januari 2021 07:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi akan menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden-Kamala Haris, pada 20 Januari mendatang. Tim Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC juga sudah menyiapkan rompi anti peluru untuk dikenakan Lutfi nanti.
Seperti diketahui, pelantikan Presiden AS kali ini terasa menegangkan. ini menyusul kerusuhan di Capitol Hill 6 Januari lalu, di saat angota parlemen AS melakukan pengesahan suara elektoral Biden jadi Presiden AS.
Baca juga : Tekan Impor, Pemerintah Siapkan Insentif Proyek Hilirisasi Batubara
Pasca kerusuhan yang dilakukan para pendukung Donald Trump tersebut, penjagaan di sekitar Capitol Hill dan gedung putih, semakin diperketat. tak kurang dari 20 ribu personel pasukan garda Nasional telah diterjunkan untuk mengamankan Ibu Kota AS, Washington DC. Dan 2.000 personel di an taranya ditempatkan di Capitol Hill, gedung DPR/MPR AS, lokasi pelantikan nanti.
“Saya masih Duta Besar terakreditasi. Jadi saya minta izin untuk mewakili indonesia meng hadiri pelantikan Presiden AS nanti,” terang Lutfi dalam pertemuan virtual dengan redaksi Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Biden Justru Senang
Menurut Lutfi, meski suasana masih tegang, sebagai negara sahabat, Indonesia akan datang. Untuk itu, tim KBRi Washington sudah menyiapkan baju anti peluru, untuk berjaga-jaga.
Selanjutnya, Lutfi menceritakan pengalamannya bertemu Presiden AS Donald Trump. menurut mantan Dubes RI untuk Jepang itu, Trump adalah sosok yang ramah dan tahu bagaimana berinteraksi dengan orang. “Karena latar belakangnya pedagang dan pebisnis, jadi Presiden Trump tahu bagaimana cara berinteraksi. Ketemu nih chemistry, sehingga saya bisa mengikuti cara berpikir beliau,” tuturnya.
Baca juga : Trump Nggak Bakal Hadir Di Pelantikan Joe Biden
Lutfi juga menyinggung kerja sama AS - Indonesia yang semakin erat. Mulai dari progres soal keamanan regional, konsep Indo Pasifik Indonesia yang dapat dimengerti AS, serta kebiijakan AS memperpanjang fasilitas Generalized System of Preferences (GSP). Fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk. “Ada banyak progres dalam kerja sama kedua negara di era Presiden Trump,” tutur mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman modal (BKPM) itu.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya