Dark/Light Mode

Dubes Wahid Resmikan Pusat Studi Nusantara di Republik Dagestan

Minggu, 31 Maret 2019 09:22 WIB
Peresmian Pusat Nusantara oleh Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia, M Wahid Supriyadi (tengah) bersama Menteri Kebijakan Nasional dan Agama Republik Dagestan, Enrik Muslimov, Selasa (26/3). (Foto: KBRI Moskow)
Peresmian Pusat Nusantara oleh Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia, M Wahid Supriyadi (tengah) bersama Menteri Kebijakan Nasional dan Agama Republik Dagestan, Enrik Muslimov, Selasa (26/3). (Foto: KBRI Moskow)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, meresmikan Pusat Nusantara di Sekolah Tinggi Humaniter dan Pedagogi Dagestan di Makhachkala, dalam lawatan hari ketiganya di Dagestan, Selasa (26/3). 

Hadir dalam peresmian antara lain Wakil Ketua Dewan Parlemen Republik Dagestan Zarema Buchaeva, Menteri Kebijakan Nasional dan Agama Republik Dagestan Enrik Muslimov, Direktur Sekolah Tinggi Pedagogi Humaniter Republik Dagestan Jennet Temurkaeva, dan Wakil Direktur untuk Pengembangan Kerja Sama Internasional yang juga menjadi Kepala Pusat Nusantara Abdulaev Ibragimgadzi.

Direktur Temurkaeva menyambut baik berdirinya Pusat  Nusantara. Ia berharap, Pusat Nusantara dapat menjembatani hubungan kedua bangsa, terutama di kalangan warga generasi muda. “Kemitraan nyata yang sebenarnya adalah hubungan yang terjalin antar warga,” ungkapnya. Sementara Kepala Pusat Nusantara Ibragimgadzi, menyatakan kegembiraannya karena setelah selama 8 tahun berdiri, akhirnya dapat diresmikan langsung oleh Dubes Wahid.

Sambutan Dubes RI Untuk Rusia dan Belarusia, M Wahid Supriyadi, saat peresmian Pusat Nusantara, Selasa (26/3). (Foto: KBRI Moskow)

Baca juga : Dubes Djauhari Promosikan Bahasa Indonesia di China

“Pusat Nusantara ini adalah yang pertama di wilayah Kaukasia Utara, dan sangat strategis sifatnya. Saya harap, keberadaannya dapat mendorong hubungan yang lebih dekat antara Dagestan dengan Indonesia,” ujar Dubes Wahid.

Dalam periode kebarangkatan 2010 dan 2011, tercatat 20 orang warga Dagestan menimba ilmu studi Islam dan beberapa cabang keilmuan lainnya di Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Yogyakarta dan Jakarta. 10 orang di antaranya, turut serta dalam acara peresmian dan ramah tamah ini. Mereka menyatakan penghargaan yang tinggi kepada pemerintah Indonesia, yang telah memberikan beasiswa. Mereka mengaku banyak belajar dari Indonesia, tentang Islam dan sopan santun.

Untuk itu, Dubes Wahid mengusulkan didirikannya “Asosiasi Persahabatan Indonesia-Dagestan” guna menjembatani hubungan kedua bangsa di bidang yang lebih luas. Menteri Kebijakan Nasional dan Agama Muslimov menyambut baik usulan tersebut, dan berjanji akan memfasilitasinya.

Baca juga : Menhub Ethiopia Tegaskan Ada Kemiripan Antara Tragedi Ethiopian Airlines Dan Lion Air

Makhachkala adalah ibukota Republik Dagestan, yang merupakan salah satu negara bagian Federasi Rusia di kawasan Kaukasia Utara. Federasi Rusia memiliki 85 subyek federal (negara bagian). 22 di antaranya diberi nama Republik, karena mayoritas penduduknya bukan dari etnis Rusia. Populasi Dagestan berjumlah 3 juta jiwa, dengan 95 persen penduduknya beragama Islam, 727.000 orang di antaranya, menetap di Makhachkala. 

Wilayah Dagestan memiliki 70 km  bagian pesisir di Laut Kaspia, dan berbatasan dengan Georgia serta Azerbaijan, serta berseberangan dengan Kazakhstan. Republik Dagestan merupakan salah satu wilayah di Federasi Rusia, dengan tingkat keberagaman etnis dan budaya yang sangat tinggi. [HES]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.