Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kudeta, Facebook Kurangi Distribusi Konten Militer Myanmar

Jumat, 12 Februari 2021 13:22 WIB
Kudeta, Facebook Kurangi Distribusi Konten Militer Myanmar

RM.id  Rakyat Merdeka - Facebook menyatakan akan mengurangi distribusi semua konten dan profil yang dijalankan oleh militer Myanmar. Hal ini, terkait penyebaran informasi yang salah.

Pihak militer Myanmar, jelas Facebook, terus menyebarkan informasi yang salah, setelah mereka merebut kekuasaan dan menahan para pemimpin sipil dalam kudeta pada 1 Februari lalu.

Baca juga : Dubes Rusia Harapkan Solusi Dialog Dan Legal Di Myanmar

Langkah-langkah Facebook itu bukan merupakan larangan, tapi ditujukan untuk mengurangi jumlah orang yang melihat konten-konten yang diunggah kelompok militer Myanmar tersebut.

Tindakan pengurangan distribusi konten itu diterapkan Facebook terhadap sebuah laman resmi yang dijalankan tentara, dan satu laman lainnya yang dijalankan oleh Juru Bicara Militer Myanmar. Termasuk laman-laman tambahan lainnya, yang dikontrol militer, namun berulang kali melanggar kebijakan dengan mengunggah informasi yang salah.

Baca juga : PDIP Nahan Diri, PKS Berdoa

Laman-laman tersebut juga tidak akan muncul di umpan berita, seperti yang direkomendasikan.

Perusahaan raksasa media sosial itu juga menyatakan, pihaknya telah menangguhkan kemampuan lembaga pemerintah Myanmar untuk mengirim permintaan penghapusan konten ke Facebook melalui saluran normal, yang digunakan oleh para pihak berwenang di seluruh dunia.

Baca juga : Rakyat Myanmar Acungkan 3 Jari

"Secara bersamaan, kami melindungi konten, termasuk pidato politik, yang memungkinkan rakyat Myanmar mengekspresikan diri dan menunjukkan kepada dunia, apa yang terjadi di dalam negara mereka," kata Rafael Frankel, Direktur Kebijakan Publik Facebook untuk Negara Berkembang Asia-Pasifik, Jumat (12/2/2021).

Sejauh ini, ratusan ribu orang telah melakukan protes di seluruh Myanmar, sejak tentara menggulingkan pemerintah sipil yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi, dan menahan sebagian besar pemimpin utama pemerintah sipil Myanmar. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.