Dark/Light Mode

Senin, AS Janji Bicara Soal Pembunuhan Wartawan Jamal Khashoggi

Minggu, 28 Februari 2021 10:58 WIB
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (kiri) dan ayahnya, Raja Salman. [AFP]
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (kiri) dan ayahnya, Raja Salman. [AFP]

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Sabtu (27/2) waktu setempat menyatakan, pemerintahnya akan menyampaikan pengumuman terkait Arab Saudi pada Senin (1/3). Hal ini menyusul laporan intelijen AS yang mendapati Putra Mahkota Mohammed bin Salman merestui pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi.

Pemerintahan Biden menghadapi kritikan, terutama editorial di Washington Post, bahwa presiden seharusnya lebih tegas terhadap sang putra mahkota, yang tidak dijatuhi sanksi meski disalahkan lantaran menyetujui pembunuhan Khashoggi.

Baca juga : Polisi Myanmar Tangkap Wartawan Jepang

Ketika disinggung soal sanksi terhadap putra mahkota --penguasa de facto Arab Saudi yang juga dikenal sebagai MbS, Biden menjawab, "Akan ada pengumuman pada Senin, mengenai apa yang kami lakukan bersama Arab Saudi secara umum," ujarnya, dikutip Reuters. Namun Biden tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.

Khashoggi, warga AS dan penulis kolom opini Washington Post yang mengkritik kebijakan MbS, tewas dan dimutilasi di kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Oktober 2018 oleh tim mata-mata yang terkait dengan MbS.

Baca juga : Tampil Di Forum Parlemen Dunia, Puan Maharani Bicara Pemulihan Pasca Pandemi

Pemerintah Arab Saudi, yang membantah semua keterlibatan putra mahkota, pada Jumat (26/2) lalu mengeluarkan pernyataan yang menolak temuan laporan AS. Kerajaan juga mengulangi pernyataan sebelumnya, bahwa pembunuhan Khashoggi adalah kejahatan keji oleh kelompok penjahat.

Salah satu hukuman yang diputuskan oleh AS pada Jumat adalah memberlakukan larangan visa terhadap sejumlah warga Arab Saudi, yang diyakini terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. AS juga menjatuhkan sanksi kepada beberapa pihak lain, termasuk mantan Wakil Kepala Intelijen Saudi, berupa pembekuan aset dan larangan bagi warga Amerika berurusan dengan mereka. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.