Dark/Light Mode

Pesan Konjen Jeddah Ke Calon PMI: Jangan Tergiur Cerita Manis

Rabu, 10 Maret 2021 00:32 WIB
Pelepasan delapan PMI di KRJI Jeddah, yang akan bertolak ke Tanah Air. (Foto: Dok. KJRI Jeddah)
Pelepasan delapan PMI di KRJI Jeddah, yang akan bertolak ke Tanah Air. (Foto: Dok. KJRI Jeddah)

RM.id  Rakyat Merdeka - Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah Eko Hartono berpesan ke siapa pun yang hendak bekerja ke luar negeri untuk benar-benar mempersiapkan diri dengan matang, berangkat sesuai prosedur, dan siap menghadapi segala risiko. Calon pekerja hendaknya tidak membayangkan sisi indah saja bekerja di luar negeri, melainkan juga risikonya.

Pesan tersebut disampaikan Eko saat melepas keberangkatan delapan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan bertolak ke Tanah Air setelah sebelumnya sempat ditampung di shelter KJRI Jeddah, Arab Saudi.

“Cari makan suka dukanya banyak. Yang satu begini, yang lain begini. Mudah-mudahan apa yang Bapak/Ibu sekalian alami di sini menjadi pelajaran untuk bertindak yang lebih baik,” kata Eko, di hadapan rombongan PMI tersebut, seperti dikutip kemlu.go.id, Selasa (9/3).

Baca juga : Jadi Komisaris KAI, Kiai Said Janji Akan Tetap Kritis

Eko menambahkan, agar siapa pun tidak tergiur begitu saja untuk berangkat mengadu nasib ke luar negeri hanya karena mendengar cerita-cerita indah dari orang lain. Sebab, tak jarang kenyataan yang dijalani tidak seindah yang dibayangkan.

“Orang mengatakan di Saudi sana banyak uang, segini, segini. Tapi, risikonya bagaimana? Ibu/Bapak sendiri mengalami pahitnya di sini. Perjuangan untuk mencari nafkah di sini,” imbuhnya

Delapan PMI yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barang tersebut diberangkatkan Senin (8/3) dan dijadwalkan tiba di Jakarta Selasa (9/3). Mereka sebelumnya ditampung di shelter KJRI Jeddah dengan rentang waktu yang berbeda-beda. Penghuni shelter terlama adalah 3,5 tahun. Dia harus menunggu penyelesaian kasusnya di instansi berwenang. 

Baca juga : Keluar Cairan Dari Telinga, Begini Cara Mengatasinya..

Masalah yang dihadapi mereka pun berbeda-beda. Mulai gaji yang tidak dibayar, tidak dipulangkan meski kontrak telah berakhir, dipekerjakan di luar batas hingga empat rumah dalam sehari, hendak dijual (disewakan) kepada orang lain, mengalami kekerasan, dan masalah lainnya. 

Seperti yang dialami PMI berinisial ET. Perempuan asal Sukabumi ini telah bekerja 17 tahun di satu keluarga di Bisha, kota kecil yang berjarak sekitar 550 kilometer dari Jeddah. Selain tidak dipulangkan, ET yang berangkat ke Arab Saudi pada 2002 ini dipindahtangankan oleh anak majikan ke majikan lain. Selama bekerja di majikan kedua, gaji ET dikemplang hingga 3,5 tahun. “Sudah tak bayar gaji, uang saya juga dipinjam majikan,” ujar ET, ke petugas. 

KJRI Jeddah telah mengajukan penuntutan hak-hak ET kepada instansi berwenang. Perkembangan terakhir, kasusnya telah masuk ke Mahkamah Tanfiz (Mahkamah Eksekusi) dan menunggu keputusan akhir. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.