Dark/Light Mode

Bisa Memicu Lonjakan Kasus Baru Di Eropa

Jangan Dianggap Remeh, Varian Covid Inggris Lebih Mematikan

Rabu, 10 Maret 2021 22:12 WIB
Foto: Getty Images
Foto: Getty Images

RM.id  Rakyat Merdeka - Varian Covid Inggris ternyata tidak hanya memiliki daya tular yang lebih tinggi, tetapi juga 30-100 persen lebih mematikan.

Varian baru SARS-CoV-2 yang juga dikenal dengan nama B.1.1.7 pertama kali ditemukan di Inggris pada September 2020, kini telah menyebar di 100 negara.

Dalam kode genetiknya, varian ini memiliki jumlah mutasi yang relatif banyak. Total ada 23. Beberapa di antaranya, memiliki daya tular 40-70 persen lebih tinggi dibanding jenis sebelumnya.

Baca juga : Awas, Varian Baru Corona Menyebar Cepat Di Jakarta

Menurut hasil studi yang dipublikasikan di British Medical Journal pada Rabu (10/3), varian baru Inggris menyebabkan 227 kematian dari sampel 54.906 pasien Covid. Sementara varian lain, hanya mencetak 141 angka kematian.

"Dengan kemampuannya yang mampu menyebar dengan cepat dan lebih mematikan, ancaman virus B.1.1.7 ini tak bisa dianggap remeh," ujar Robert Challen, peneliti Exeter University yang juga memimpin riset tersebut, seperti dilansir Reuters, Rabu (10/3).

Para ahli independen mengatakan, hasil studi ini mendukung bukti-bukti awal yang menyebutkan varian B.1.1.7 lebih berisiko mematikan. Riset awal tersebut dipresentasikan pemerintah Inggris pada awal tahun ini, bersama sejumlah peneliti panel New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG).

Baca juga : Jaksa Boyong Lukisan Emas Hingga Cincin Berlian Perak

Terkait hal ini, Ahli Virologi dan Profesor Onkologi Molekuler Warwick University Lawrence Young mengatakan, pihaknya masih belum dapat menjelaskan faktor apa yang menyebabkan B.1.1.7 memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi.

Namun, Young menduga, tingginya angka kematian tersebut disebabkan oleh semakin tingginya replikasi virus, seiring daya tularnya yang juga semakin cepat.

"Hati-hati, varian Inggris ini bisa memicu lonjakan kasus baru di seluruh Eropa," ujar Young mewanti-wanti. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.