Dark/Light Mode

Soal Vaksin AstraZeneca, Australia Jalan Terus

Selasa, 16 Maret 2021 09:33 WIB
Soal Vaksin AstraZeneca, Australia Jalan Terus

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Australia tidak memiliki rencana untuk menangguhkan penggunaan vaksin Covid AstraZeneca. Meski sejumlah negara menyetop penggunaan vaksin tersebut untuk sementara, menyusul laporan efek samping yang serius.

Hal tersebut mengacu pada pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan produsen AstraZeneca, yang menyebut vaksin tersebut efektif dan aman digunakan.

"Itu sebabnya, kami tetap melanjutkan vaksinasi dengan menggunakan AstraZeneca," ujar Bendahara Negara Josh Frydenberg kepada Sky News, Selasa (16/3).

Baca juga : Penggunaan Vaksin AstraZeneca Ditunda

Saat ini, negara-negara seperti Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, Portugal, dan Siprus telah memutuskan untuk menangguhkan penggunaan vaksin tersebut setelah muncul laporan gangguan seperti pendarahan, penggumpalan darah, dan rendahnya jumlah trombosit.

WHO mengatakan, hingga saat ini, tak ada bukti vaksin Covid dapat memicu kematian. Karena itu, warga dunia diminta tidak panik.

Mayoritas warga Australia yang totalnya mencapai 25 juta jiwa, tetap akan menjalani vaksinasi dengan vaksin Covid AstraZeneca.

Baca juga : AstraZeneca: Vaksin Tak Terbukti Memicu Pengentalan Darah

Total yang sudah diamankan otoritas setempat, berjumlah 54 juta dosis. Sebanyak 50 juta dosis di antaranya diproduksi di dalam negeri, dan diharapkan beres pada akhir Maret 2021.

Program vaksinasi Covid di Australia dimulai pada bulan lalu. Termasuk telat bila dibandingkan dengan mayoritas negara-negara di seluruh dunia. Sementara vaksinasi dengan menggunakan AstraZeneca, baru dimulai pekan lalu.

Pemerintahan Scott Morrison menargetkan, program vaksinasi di negaranya dapat menjangkau 1 juta orang pada awal April 2021. Ketika vaksin AstraZeneca buatan dalam negeri sudah siap.

Baca juga : Kanada: Vaksin AstraZeneca Aman

Oktober 2021, otoritas setempat mencita-citakan seluruh warga Negeri Kanguru sudah divaksin Covid dosis pertama.

Australia yang dikenal sangat ketat menjaga wilayah perbatasannya dan memiliki sistem pelacakan yang cepat, terbilang sukses mengendalikan pandemi Covid.

Berdasarkan catatan John Hopkins University, Australia mencatat 29.134 kasus positif Covid, dengan 909 angka kematian. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.