Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ganjar Berkomitmen Bangun Industri Digital Untuk Indonesia Emas
- Wujudkan Visi Indonesia Emas, Airlangga: Indonesia Butuh 9 Juta Talent Digital
- Hari Ini Terima KTA, Kaesang: PSI Bagus, Isinya Anak Muda Berintegritas
- PLN Indonesia Power Raih 2 Penghargaan ASIAN Technology Excellence Awards
- MedcoEnergi Raih 4 Penghargaan dari SKK Migas di Ajang ICIUOG 2023
Masih Diteliti BPOM Dan ITAGI
Penggunaan Vaksin AstraZeneca Ditunda
Selasa, 16 Maret 2021 05:12 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penggunaan vaksin Covid-19 asal AstraZeneca ditunda sementara. Menurutnya, Kemenkes masih menunggu hasil penelitian dari World Health Organization (WHO) tentang efek samping vaksin tersebut.
“MHRA, BPOM-nya UK (Inggris), dan EMA (European Medical Authority) sekarang juga belum mengkonfirmasi apakah ini ada korelasinya, karena vaksin atau tidak,” ujar Budi dalam Rapat Kerja di Komisi IX DPR RI, Jakarta, kemarin.
Baca juga : Jangan Khawatir, Tak Ada Vaksin Yang Kedaluwarsa
Informasi yang diterima Budi, pembekuan darah tidak disebabkan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Meski demikian, Kemenkes tetap menunda sementara penggunaannya. “Untuk konservativismenya, BPOM menunda dulu implementasi AstraZeneca sambil menunggu konfirmasi dari WHO,” imbuh eks Direktur Utama PT Inalum itu.
Dia berharap, hasil penelitian itu dapat keluar dalam waktu singkat. Sebab, vaksin AstraZeneca expired atau kedaluwarsa pada akhir Mei. Selain itu, Kemenkes juga tengah menunggu fatwa halal vaksin AstraZeneca dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca juga : Bahaya Asesoris Kalung Masker
“MUI harusnya ada rapat dalam besok atau lusa. Sehingga fatwanya bisa dikeluarkan dalam dua hari ke depan ini,” tuturnya.
Hingga Kamis (11/3), ada delapan negara Eropa yang menghentikan sementara penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca, menyusul adanya laporan pembekuan darah pasien usai vaksinasi.
Baca juga : Si Penangkal Corona Dikawal Ketat Di Darat, Laut Hingga Udara
Denmark adalah negara pertama yang mengumumkan penangguhan ini, melalui pernyataan otoritas kesehatan negara itu. Mereka mengatakan, penangguhan dilakukan sebagai tindakan pencegahan, meski belum dipastikan apakah ada hubungan antara vaksin dengan pembekuan darah. Sementara EMA mengungkapkan, sampai 9 Maret, ada 22 kasus pembekuan darah dari 3 juta orang lebih yang divaksinasi di wilayah ekonomi Eropa.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya