Dark/Light Mode

Menlu Kembalikan Sandera Abu Sayyaf Ke Keluarga

Senin, 5 April 2021 13:26 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, BIN, dan TNI menyerahterimakan warga Indonesia yang telah dibebaskan setelah disandera Abu Sayyaf kepada keluarga mereka, Senin (5/4). [Foto: Kementerian Luar Negeri RI]
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, BIN, dan TNI menyerahterimakan warga Indonesia yang telah dibebaskan setelah disandera Abu Sayyaf kepada keluarga mereka, Senin (5/4). [Foto: Kementerian Luar Negeri RI]

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah disandera lebih dari satu tahun oleh kelompok Abu Sayyaf, empat warga negara Indonesia (WNI) akhirnya bisa kembali pulang ke Tanah Air dan bertemu keluarga mereka.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerahkan keempat sandera yang berhasil bebas dari sandera Abu Sayyaf kepada keluarga, Senin (5/4). "Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah pada pagi ini saya atas nama pemerintah Republik Indonesia, menyerahterimakan empat saudara kita yaitu Bapak Arsyad, Bapak Arizal, Bapak Riswanto dan Bapak Kairudin kepada keluarga," ujar Menlu Retno dalam prosesi penyerahterimaan virtual, Senin.

Dia menambahkan, keempat sandera ini berada di tangan Abu Sayyaf selama 427 hari, sebelum akhirnya diselamatkan pasukan bersenjata Filipina. Proses pembebasan itu dilakukan oleh berbagai pihak, dan Menlu Retno menyampaikan penghargaannya.

Baca juga : Ahok Selamat

"Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pembebasan, khususnya teman-teman dari TNI dan BIN," ujar Retno.

"Apresiasi juga kami sampaikan kepada pemerintah Filipina, yaitu melalui Western Mindanao Command (Westmincom), yang telah membantu bekerja sama dalam pembebasan sandera ini," lanjutnya.

Kemlu Indonesia mencatat, sejak 2016 hingga saat ini terdapat 44 WNI yang menjadi korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf. Dengan pembebasan keempat WNI ini, maka tidak ada lagi WNI yang saat ini menjadi korban penyanderaan.

Baca juga : Retno: Cara Selesaikan Situasi Myanmar Hanya Satu, Melalui Dialog

Retno mengatakan, berbagai pihak akan memperkuat aspek pencegahan, meningkatkan pengamanan di perairan Sabah oleh otoritas Malasyia, dan tentunya dengan kerja sama bersama Otoritas Filipina yang mutlak dilakukan.

"Kehati-hatian nelayan kita yang bekerja di kapal ikan Malaysia juga penting untuk terus ditingkatkan. Kita juga akan melakukan komunikasi yang lebih intensif kepada pemilik kapal di Malaysia," ujar mantan Dubes RI untuk Belanda ini.

Menlu juga menegaskan, upaya agar tidak lagi terjadinya penyanderaan juga termasuk pada pengembangan ekonomi di daerah asal. Menurutnya, hal itu sangat penting untuk terus dikembangkan.

Baca juga : Palestina Kembali Terima 100 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 Dari China

Mewakili keluarga dari Wakatobi Dilawesi Tenggara, Surimin Suma, mengucapkan terima kasih yang tinggi kepada pihak-pihak terkait yang berperan dalam pembebasan keluarganya. "Saya mewakili salah satu keluarga, mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Menteri Luar Negeri dan jajarannya, para TNI, dan yang lainnya, yang telah membantu kepulangan anak-anak kami. Saya kehabisan kata-kata," akunya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.