Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Covid Terkendali, Umat Islam di China Rayakan Idul Fitri dengan Meriah

Senin, 17 Mei 2021 06:54 WIB
Duta Besar RI untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun. (Foto: Youtube Rakyat Merdeka TV)
Duta Besar RI untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun. (Foto: Youtube Rakyat Merdeka TV)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19, umat Islam di China merayakan Idul Fitri dengan meriah. Soalnya, negara pimpinan Xi Jinping itu sudah berhasil mengendalikan laju penularan virus Corona.

"Umat muslim di sini merayakan Idul Fitri dengan meriah di pemukiman-pemukiman," ungkap Duta Besar RI untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, dalam talk show RM.id bertajuk "Mengintip Idul Fitri di Negeri Tirai Bambu", Minggu (16/5) malam.

Dari foto-foto yang dibagikan Djauhari, tampak suka cita menghiasi wajah para umat muslim yang ada di negeri tirai bambu tersebut. Di sana, ada sekitar 39 juta umat muslim.

Mereka tampak berbaur satu sama lain, tanpa menjaga jarak dan memakai masker. Nyaris seperti kondisi normal sebelum pandemi. 

Baca juga : Lukai Umat Islam, Kahmi Jaya: Israel Biadab

Apa sih makanan khas lebaran umat muslim di China? Djauhari bilang, mereka biasa menyantap mi khas China serta bakpao isi daging domba, kambing, atau sapi.

Sementara KBRI Beijing yang juga menggelar perayaan Idul Fitri, menyiapkan makanan lebaran khas Indonesia seperti opor ayam, sayur nangka, dan kambing guling.

"Kebanyakan yang ikut keluarga besar KBRI sini. Ada juga masyarakat setempat, dan beberapa profesional. Ada juga mahasiswa Indonesia. Tapi sebagian besar sudah pulang ke Tanah Air," jelasnya. 

Kondisi tersebut berbeda jauh dengan perayaan Idul Fitri tahun kemarin. Saat itu, pemerintah China masih menerapkan physical distancing.

Baca juga : Gerakan Jihad Islam Palestina Yakin Menang

"Protokol kesehatan di sini sudah lebih longgar dibandingkan negara yang masih banyak kasusnya (Covid-19). Di sini sudah sedikit sekali, jadi perayaan hari-hari besar sudah diizinkan pemerintah," terang Djauhari.

Diungkapkannya, saat ini, kasus konfirmasi Covid-19 di seluruh wilayah negeri tirai bambu per Minggu (16/5), tinggal 514. "Memang dalam dua hari ini ada tambahan kasus sebanyak 18," imbuhnya.

Sementara jumlah kasus secara kumulatif sebanyak 103.731. Sebanyak 5.728 merupakan kasus impor. China mencatat angka kematian sebanyak 4858 orang, sementara sembuh 98.387 orang.

Ada enam provinsi dan kota besar dengan kasus Covid-19. Pertama, Hongkong dengan 120 kasus terkonfirmasi, disusul Taiwan (86), Shanghai (60), Guangdong (53), Hubei (6), dan Beijing (3).

Baca juga : Bamsoet Terima Ucapan Idul Fitri Dari Ketua Parlemen Singapura

Sementara wilayah yang bebas dari Covid-19 ada 12. Ke-12 wilayah itu adalah Heilongjiang, Hebei, Anhui, Xinjiang, Jiangxi, Jilin, dan Liaoning. Kemudian, Guizhou, Ningxia, Macau, Qinghai, dan Tibet. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.