Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kaisar Naruhito Khawatir Kasus Covid Melonjak

PM Suga Masih Ngotot Pengen Gelar Olimpiade

Kamis, 1 Juli 2021 05:33 WIB
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berpose dengan maskor Olimpiade Tokyo 2020, Miraitowa. (Foto : Japan Times).
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berpose dengan maskor Olimpiade Tokyo 2020, Miraitowa. (Foto : Japan Times).

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga Negeri Sakura bakal menjalani pembatasan sosial dan kegiatan usaha, khususnya di Kota Tokyo, menjelangpembukaan Olimpiade pada 23 Juli nanti.

Pemerintah Jepang beren­cana memperpanjang pember­lakuan pembatasan di wilayah Tokyo dan sekitarnya untuk mencegah penyebaran Covid-19, selama dua pekan hingga satu bulan menjelang Olimpiade.

Menurut laporan surat kabar Mainichi Shimbun yang dikutip Reuters Rabu (30/6), saat ini pemerintah Jepang tengah meng­godok aturan itu. Jika pembatasan sosial dilakukan hingga satu bulan, maka akan berakhir berbarengan dengan Olimpiade Tokyo.

Baca juga : Angkasa Pura I Perketat Koordinasi Dan Penerapan Prokes Di Bandara

Saat ini, Tokyo dan sejumlah wilayah di sekitarnya dalam status darurat. Pemberlakuan status itu bakal berakhir pada 12 Juli mendatang. Meski be­gitu, karena dalam beberapa hari terakhir terjadi lonjakan kasus infeksi virus Corona, hal itu membuat panitia penyelenggara Olimpiade berpikir ulang.

Penerapan pembatasan sosial bersamaan dengan Olimpiade juga bakal mempengaruhi jum­lah penonton yang dibolehkan hadir menyaksikan pertandingan di arena. Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo mengizinkan jumlah penonton di arena men­capai 10 ribu orang.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tokyo mengubah jadwal parade api Olimpiade yang seharusnya melewati jalan protokol ke jalan yang arus lalu-lintasnya tidak terlampau padat.

Baca juga : Takut Covid, Serena Ogah Main Di Olimpiade Tokyo

Sampai saat ini, panitia pe­nyelenggara Olimpiade Tokyo meyakini, mereka bisa aman menggelar perhelatan pesta olahraga sejagat itu sesuai pro­tokol kesehatan. Namun, kritik terus berdatangan. Sebab, di sejumlah negara masih terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang disebabkan varian baru.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga pun masih tetap ngotot mewujudkan pesta olah­raga Terbesar di dunia itu. Ia menyatakan, harus memperketat pengawasan di seluruh bandara, supaya tidak kecolongan kasus virus Corona (Covid-19) men­jelang pelaksanaanOlimpiade Tokyo 2021.

Hal itu disampaikan Suga setelahseorang anggota kon­tingen Olimpiade dari Uganda, yakni seorang pelatih, positif Corona saat tiba di Bandara Narita. Saat ini, yang bersangkutan menjalani karantina.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.