Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wawancara Eksklusif Dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov

Indonesia, Jauh Di Mata Tapi Dekat Di Hati

Selasa, 6 Juli 2021 10:00 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. (Foto RM.id/Kemlu Rusia)
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. (Foto RM.id/Kemlu Rusia)

 Sebelumnya 
Presiden Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu di Jenewa, Swiss, pada 16 Juni lalu. Kedua pemimpin itu tampak akrab. Menurut Anda, apakah itu pertanda baik bahwa hubungan antara Rusia dan Amerika akan lebih harmonis di masa depan? Karena menurut kami, hubungan antara Rusia dan Amerika seperti Tom & Jerry, film kartun yang terkenal dan populer

Menarik sekali analogi yang Anda gunakan. Menurut Anda, Rusia cocok dengan karakter yang mana (Tom atau Jerry-red)?

Kalau bicara serius, menurut pendapat kami, Konferensi Tingkat Tinggi Rusia-AS berlangsung konstruktif. Kami berhasil membahas secara detail terkait kondisi hubungan bilateral, bertukar pikiran mengenai stabilitas strategis, pengawasan senjata dan konflik-konflik di dunia.

Baca juga : Menkeu Nggak Rela Indonesia Cuma Jadi Pasar Produk Halal

Tentu saja kami tidak sedang berilusi seperti yang disampaikan Presiden Rusia pada konferensi persnya usai berjumpa Presiden Joe Biden. Walaupun begitu, kami puas bahwa kedua pihak secara prinsip menunjukkan niat untuk memahami satu sama lain.

Kami bisa menyatakan, hasil pertemuan itu adalah langkah (walaupun kecil) menuju pemulihan hubungan antara kedua negara. Kami yakin, hal itu tidak akan tercapai tanpa saling menghormati dan peduli terhadap kepentingan satu sama lain.

Isu yang menjadi pembahasan adalah kesepakatan tentang pengembalian Duta Besar masing-masing negara ke Moskow dan Washington. Kedua negara juga akan menggelar Dialog Stabilitas Strategis dalam waktu dekat. Kami berusaha meletakkan dasar untuk pengendalian senjata di masa depan dan langkah-langkah pengurangan risiko. Kami harus mulai bekerja sama dalam bidang keamanan siber.

Baca juga : Inklusi Keuangan, BNI Agen46 Tak Akan Mati Meski Era Digitalisasi

Pemimpin Rusia dengan jelas menegaskan, kesepakatan di semua bidang bisa dicapai jika ada kepentingan yang dapat diterima kedua pihak. Tidak ada perselisihan atau perdebatan selama diskusi. Namun, setelah acara selesai, para pejabat Amerika, yang di antaranya adalah peserta pertemuan di Jenewa, dengan rasa benci mereka mengatakan, "Moskow, dengan jelas sudah diperingatkan, apa saja hal yang penting."

Namun sayang, peringatan itu disampaikan dengan bernada ancaman: "Jika Rusia dalam beberapa bulan ke depan tidak menerima aturan yang ditetapkan di Jenewa, mereka akan menetapkan tekanan atau sanksi baru."

Upaya melakukan dialog bersama kami dengan posisi seperti itu, sudah diprediksi bakal gagal. Kami jelas akan merespons semua sikap dan langkah tidak bersahabat. Kami harus bersikap sejujur mungkin, jika Washington memang ingin hubungan yang stabil dan mudah diprediksi.

Baca juga : Alas Kaki Dan Jamu Asal Indonesia Diminati Masyarakat Nigeria

Ada laporan beberapa media yang menyebut Pemerintah Rusia mendukung junta militer Myanmar. Sementara anggota ASEAN lainnya mengkritik dan bahkan banyak negara lain mengutuk apa yang dilakukan junta di Myanmar. Apa yang menjadi latar belakang sikap Rusia mendukung junta Myanmar?

Media (informasi) itu salah menafsirkan pendekatan Rusia dan sahabat kami ASEAN soal Myanmar. Rusia tentu saja mendukung peran kunci ASEAN dalam isu-isu di Myanmar. ***

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.