Dark/Light Mode

Wawancara Eksklusif Dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov

Indonesia, Jauh Di Mata Tapi Dekat Di Hati

Selasa, 6 Juli 2021 10:00 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. (Foto RM.id/Kemlu Rusia)
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. (Foto RM.id/Kemlu Rusia)

 Sebelumnya 
Kami yakin, sangat penting untuk mempertahankan prinsip-prinsip kesetaraan dan konsensus yang memungkinkan suara semua partisipan terdengar demi kerja sama yang konstruktif. Selama 30 tahun, Rusia dan ASEAN telah menjalin hubungan erat dalam berbagai kerangka kerja sama dan di berbagai level.

Pertemuan antara pemimpin negara digelar paling tidak sekali setahun. Ada juga pertemuan para menteri luar negeri dan ekonomi. Kerja sama di bidang politik dan keamanan, ekonomi dan perdagangan, sosial dan budaya berkembang cepat. Kemudian pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Singapura pada 2018, Rusia dan ASEAN menjalin kemitraan strategis.

Baca juga : Menkeu Nggak Rela Indonesia Cuma Jadi Pasar Produk Halal

Sayangnya, potensi kerja sama ekonomi belum berjalan optimal. Masih ada peluang yang sangat besar. Pandemi Covid-19 dan karantina wilayah (lockdown-red) mengakibatkan nilai perdagangan Rusia dengan ASEAN negatif. Namun, pada 2021, ada kecenderungan (kerja sama ekonomi-red) mengalami kenaikan.

Kami menilai, peningkatan kerja sama ASEAN dengan Uni Ekonomi Eurasia dapat memberikan kontribusi pada proses tersebut. Sudah ada dua negara ASEAN, yaitu Vietnam dan Singapura, yang menandatangani Free Trade Agreement (FTA) dengan Uni Ekonomi Eurasia. Indonesia juga tengah menjajaki peluang ini.

Baca juga : Inklusi Keuangan, BNI Agen46 Tak Akan Mati Meski Era Digitalisasi

Apakah pandemi Covid-19 berdampak terhadap kerja sama ekonomi dan perdagangan? Apalagi karena pandemi, wisatawan dan pelaku bisnis Rusia juga tidak bisa berkunjung ke Indonesia. Begitu juga sebaliknya

Sebelum pandemi Covid-19, lebih dari 2 juta wisatawan Rusia mengunjungi Asia Tenggara setiap tahun. Namun sayang, hubungan antara masyarakatnya masih di level terendah. Untuk itu, Moskow membentuk ASEAN Center dan menggelar Konferensi Pemuda Rusia-ASEAN.

Baca juga : Alas Kaki Dan Jamu Asal Indonesia Diminati Masyarakat Nigeria

Sedangkan perluasan kontak antara pebisnis difasilitasi kegiatan Dewan Bisnis Rusia-ASEAN. Masalah apa pun antara Rusia dan ASEAN, akan kita selesaikan dalam suasana bersahabat. Dengan prinsip saling percaya dan sikap konstruktif.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.