Dark/Light Mode

Dianggap Nggak Becus Tangani Covid-19

Ribuan Demonstran Di Bangkok Tuntut PM Prayut Chan-O-Cha Mundur

Minggu, 15 Agustus 2021 21:44 WIB
Demonstran konvoi naik kendaraan di Bangkok Thailand, Minggu (15/8), menuntut PM Prayut Chan-O-Cha mundur. (Foto: Reuters)
Demonstran konvoi naik kendaraan di Bangkok Thailand, Minggu (15/8), menuntut PM Prayut Chan-O-Cha mundur. (Foto: Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ribuan demonstran yang konvoi naik mobil dan sepeda motor, memadati wilayah pusat perbelanjaan Bangkok, Minggu (15/8).

Mereka menuntut mundur Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha, karena dianggap tak becus menangani pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, saat ini, Thailand tengah bergulat menghadapi situasi terburuk Covid-19.

Baca juga : Dianggap Nggak Becus Tangani Covid, Warga Thailand Desak Mundur PM Prayuth Chan-ocha

Secara total, Thailand telah melaporkan lebih dari 907.000 kasus dan 7.551 kematian akibat Covid-19.

Peluncuran vaksin yang lamban, ditambah derita finansial sebagai imbas pembatasan bisnis selama berminggu-minggu, memicu amarah rakyat terhadap pemerintahan Prayut.

Para demonstran memilih konvoi mobil, karena mengkhawatirkan risiko penularan Covid dari pertemuan publik dalam jumlah besar. Alhasil, jalan-jalan utama di Kota Bangkok pun dipadati kendaraan.

Baca juga : Bantu Tangani Covid, Surya Warna Putra Sumbang 2.000 Masker Untuk Warga Solo

"Waktunya Prayut sudah habis. Pemerintah telah menunjukkan dengan jelas, bahwa mereka tidak akan bertanggung jawab atas kerugian apa pun," teriak Nattawut Saikuar, seorang politikus yang dikenal dekat dengan mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra seperti dilansir Channel News Asia, Minggu (15/8).

Para pengunjuk rasa - yang bergabung dengan biksu berjubah safron dan kontingen LGBTQ membawa payung berwarna pelangi - mengacungkan 3 jari perlawanan.

Jumat (13/8), tiga pengunjuk rasa dilaporkan terluka dalam aksi demo serupa. Namun, pihak berwenang membela diri. 

Baca juga : Sesalkan Pelonggaran Lebih Cepat, PM Belanda Minta Maaf

"Kami hanya menggunakan power, jika diperlukan," kata Kepala Polisi Nasional Suwat Jangyodsuk pada konferensi pers, Minggu (15/8). [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.