Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tak Raih Dukungan Mayoritas Rakyat Kanada

PM Trudeau Rentan Tumbang Di Pemilu

Sabtu, 18 September 2021 06:35 WIB
Pemimpin Partai Konservatif, Erin O`Toole (kiri), dan pemimpin Partai Liberal, Justin Trudeau (kanan), dalam debat pemilu Kanada menggunakan bahasa Perancis pada Rabu (8/9/2021) di Gatineau, Quebec. (Foto: THE CANADIAN PRESS/JUSTIN TANG via AP).
Pemimpin Partai Konservatif, Erin O`Toole (kiri), dan pemimpin Partai Liberal, Justin Trudeau (kanan), dalam debat pemilu Kanada menggunakan bahasa Perancis pada Rabu (8/9/2021) di Gatineau, Quebec. (Foto: THE CANADIAN PRESS/JUSTIN TANG via AP).

RM.id  Rakyat Merdeka - Popularitas Partai Liberal, kendaraan politik Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau, mengalami penurunan menjelang pemilu 20 September mendatang.

Dari survei, Partai Liberal masih jauh mencapai 38 persen dukungan publik yang dibu­tuhkan untuk memperoleh mayoritas di parlemen. Sementara, Partai Konservatif hanya meraih dukungan 32 persen. Kemudian, Partai Demokrat Baru tertinggal di belakangnya.

Tidak ada kubu yang unggul dalam pemilu ini. Jika angkanya tak berubah, situasi pemilu Ka­nada 2019 dapat terulang. Yaitu partai Trudeau yang dulunya perkasa menjadi pemerintahan minoritas.

Baca juga : Survei CISA: Mayoritas Tolak Wacana Presiden 3 Periode

“Pertarungan menunjukkan tak ada kandidat yang membuat pemilih terkesan,” kata pembuat survei Jean-Marc Leger kepada AFP, Kamis (16/9).

Ia melihat pemilu akan seperti eliminasi. Bukan pemungutan suara berdasarkan keyakinan pemilih.

Dilansir dari Reuters, Trudeau (49) menggelar pemilu lebih cepat dua tahun demi menga­mankan mayoritas suara di parle­men. Pemilu seharusnya dilak­sanakan pada Oktober 2023.

Baca juga : PM Jepang Pamitan

PM yang berkuasa sejak 2015 itu ingin memanfaatkan kesuk­sesan penanganan pandemi demi menggalang dukungan. Apalagi, kinerja pemerintahannya menda­pat banyak apresiasi dalam me­nangani Covid-19.

Pada saat ia membubarkan pemerintahannya pada Agus­tus lalu, popularitasnya mon­cer. Warga Kanada sangat men­dukung tanggapan pandeminya, karena memberikan BLT (Ban­tuan Langsung Tunai) kepada para pekerja dan bisnis. Vaksi­nasi Covid-19 di Kanada juga berjalan baik, meskipun ada kesalahan langkah awal.

Namun survei menjelang pemilu menunjukkan hasil kon­tras. Trudeau dilemahkan oleh serangkaian isu skandal politik. Dia sempat dijuluki sebagai anak emas dalam dunia politik di Kanada, kini telah kehilan­gan sebagian dari pengaruhnya. Bahkan, ada sejumlah pengun­jukrasa menghadangnya saat berkampanye. Para pengunjukra­sa marah terhadap inisiatifnya untuk mewajibkan vaksinasi. Dua demonstran telah didakwa, masing-masing dengan tuduhan menyampaikan ancaman dan pe­nyerangan karena melemparkan kerikil ke arahnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.