Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Dubes Australia Untuk ASEAN, Will Nankervis
Kemitraan Keamanan AUKUS Bukan Pakta Pertahanan
Selasa, 21 September 2021 19:57 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Duta Besar Australia untuk ASEAN Will Nankervis memastikan kemitraan keamanan antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat (AUKUS), bukanlah aliansi atau pakta pertahanan.
Menurutnya, AUKUS adalah wadah yang memungkinkan ketiga negara berbagi teknologi dan kemampuan dengan lebih baik.
Dalam keterangan resminya, Selasa petang (21/9), Dubes Nankervis menjelaskan, dalam lingkungan strategis yang berubah cepat, partisipasi Australia dalam AUKUS dapat memperkuat kerja sama dengan mitra regional untuk mendukung stabilitas dan keamanan.
"Kesepakatan ini tidak mengubah komitmen Australia terhadap ASEAN, maupun dukungan berkelanjutan Australia di kawasan yang dipimpin ASEAN," terang Nankervis.
Heboh soal AUKUS bermula, ketika Australia memutuskan menghentikan pengadaan kapal selam diesel dari Prancis, senilai 40 miliar dolar AS (Rp 570 miliar).
Baca juga : Persib Vs Bali United, Piala Menpora Bukan Patokan!
Sebagai gantinya, Australia ikut perjanjian dengan Amerika Serikat dan Inggris (AUKUS) untuk pengadaan 8 kapal selam nuklir.
Prancis kecewa dengan keputusan itu, dan mengklaim tidak diberi tahu kalau perjanjian yang diteken pada 2016, akan dibatalkan.
Sedangkan Indonesia, menyampaikan keprihatinan atas rencana Australia membangun armada kapal selam bertenaga nuklir. Karena ini menunjukkan berlanjutnya perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan militer di kawasan.
“Kami berkomitmen untuk terus mendorong kawasan yang damai dan aman, dengan ASEAN sebagai pusatnya. Untuk melengkapi dan memperkuat rancangan yang telah ada, yang dipimpin oleh ASEAN,” tegas Nankervis.
Sebagai negara dengan tiga samudra yang bergantung pada perdagangan internasional lintas laut, angkatan laut Australia berperan sangat penting.
Baca juga : Australia Ingin Perkuat Kemitraan Dengan Indonesia
Untuk inisiatif pertama di bawah kemitraan AUKUS, Australia berniat membangun armada kapal selam bertenaga nuklir, dengan memanfaatkan keahlian dari Amerika Serikat dan Inggris.
Meski kapal selam ini bertenaga nuklir, kapal selam ini tidak akan membawa senjata nuklir.
Australia tidak sedang dan tidak akan mencari senjata semacam itu.
"Kami juga tidak berusaha membangun kemampuan nuklir sipil. Australia tetap teguh mendukung Perjanjian Non-Proliferasi (NPT)," jelas Nankervis.
Australia akan bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap kewajiban NPT, sebagai Negara Non-Senjata Nuklir.
Baca juga : Dubes Australia Penny Williams, Siap Eratkan Hubungan Kedua Nagara
Australia tetap berkomitmen untuk memperkuat kepercayaan internasional terhadap integritas rezim non-proliferasi internasional, dan menegakkan kepemimpinan global dalam bidang tersebut.
Sebagai pihak dalam Perjanjian Zona Bebas Nuklir Pasifik Selatan, Australia memahami pentingnya Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara bagi negara-negara Asia Tenggara.
Australia akan selalu memastikan tindakan yang mendukung perjanjian penting ini.
"Australia adalah pendukung kuat tatanan maritim berbasis aturan. Kami mendukung semua negara, untuk dapat menggunakan hak dan kebebasan mereka sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut," papar Nankervis. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya