Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Padahal Corona Sudah Dijinakkan
Ternyata, Banyak Negara Yang Masih Ngucilin Kita
Minggu, 26 September 2021 07:50 WIB
Sebelumnya
Adapun kasus aktif tercatat 44.071, angka itu turun 1.732 kasus dari Jumat (24/8) yang mencapai 45.803 kasus. Total yang suspek ada 375.061 orang. Sementara jumlah pemeriksaan spesimen mencapai 257.803 sampel. Satgas Covid-19 juga mencatat total vaksinasi ke-1 mencapai 85.433.518, vaksinasi ke-2 47.996.105, dan vaksinasi ke-3, yang merupakan booster, mencapai 141.381.
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman memaklumi jika saat ini, banyak negara yang masih memberlakukan redlist meskipun kasus Corona di tanah air sudah turun drastis. Kata dia, jika Indonesia mau dihapus dari redlist negara lain, pemerintah mesti transparan soal data. Artinya, capaian yang diraih saat ini karena penguatan aspek yang mendasar, seperti testing.
Baca juga : Alhamdulillah, Negara Kita Tak Lagi Dikucilkan Dunia
Dicky lantas menjelaskan logika program. Bicara penurunan positivity rate dan reproduksi efektif, kombinasi utamanya adalah testing. Karena itu yang dilihat negara lain. Ada juga yang menilai dari isolasi karantina dengan tracing, kuat tidak.
Misalnya, jika testing ngggak tinggi, tapi tracing-nya kuat. Kemudian ada juga yang kuat di vaksinasi. Ada juga di lockdown. “Ini harus kita sadari, karena di dunia ini ada standar yang sama tiap negara. Jadi yang dipegang kapasitas testing yang memadai, bukan hanya masalah sesuai standar WHO, tapi sesuai eskalasi pandeminya,” terang Dicky.
Baca juga : Ditetapkan Tersangka, Bupati Banjarnegara Langsung Ditahan KPK
Ia mencontohkan testing Indonesia yang mencapai 30 ribuan. Namun jika dibandingkan dengan Singapura jauh lebih sedikit. Padahal jumlah penduduk Indonesia jauh lebih banyak dari Singapura. Artinya, harus ada penjelasan data yang memadai.
“Wajar jika Malaysia dan banyak negara mempertanyakan. Karena kita testing-nya kecil, tracing-nya rendah, vaksinasinya juga belum banyak. Kok bisa turun,” papar Dicky.
Baca juga : Ahmad Ali: Yang Halangi Vaksinasi, Tangkap Saja!
Parahnya lagi, Norwegia yang sudah mencabut restriksinya, dan tidak melarang warganya bepergian ke nagara lain juga tidak melarang warga negara lain masuk, tapi Indonesia masih ada dalam redlist-nya. Karena, pandemi di Indonesia belum dianggap terkendali. “Ini bicara hukum biologi, nggak ada kaitannya dengan politik, dan lainnya,” kata Dicky.
Lalu negara mana saja yang masih melarang WNI masuk? Catatan Dicky masih banyak. Hampir semua negara Eropa, Australia, dan lainnya. Sampai saat ini, Arab Saudi juga masih melihat Indonesia dalam kategori itu. “Sulit kita hindari, karena standarnya global,” pungkasnya. [MEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya