Dark/Light Mode

Partai Gelora : Imbas Pandemi, Banyak Anak Putus Sekolah Dan Menikah Muda

Selasa, 10 Agustus 2021 20:53 WIB
Ilustrasi : Ketua Bidang Pelayanan Masyarakat (Yanmas) DPN Partai Gelora Indonesia, Styandari Hakim bersama anak-anak putus sekolah. (Ist)
Ilustrasi : Ketua Bidang Pelayanan Masyarakat (Yanmas) DPN Partai Gelora Indonesia, Styandari Hakim bersama anak-anak putus sekolah. (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menilai sistem pendidikan Indonesia terpukul imbas dari pandemi Covid-19.

Proses belajar mengajar dan penciptaan sosial interaksi antar siswa dengan guru menjadi terhambat. Dampaknya, jumlah anak putus sekolah cukup tinggi.

"Kami menemukan fakta lapangan yang menunjukan anak putus sekolah cukup tinggi, terutama menimpa anak-anak yang berasal dari keluarga menengah ke bawah," kata Ketua Bidang Pelayanan Masyarakat (Yanmas) DPN Partai Gelora Indonesia, Styandari Hakim (Tyan)dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/8/2021).

Baca juga : HNW Prihatin, Banyak Anak Yatim Piatu Karena Covid-19

Menurut Tyan, Partai Gelora telah melakukan pemantauan secara langsung terhadap sekolah-sekolah di wilayah Jabodetabek.

Pemantauan dilakukan melalui wawancara secara online dengan beberapa guru dan kepala sekolah di Jabodetabek.

Tyan mengatakan, ada beberapa penyebab anak putus sekolah saat pandemi Covid-19. Antara lain mereka memutuskan menikah muda, bekerja membantu orang tua, menunggak iuran SPP dan kecanduan game online.

Baca juga : Rayakan HUT Kemerdekaan Mendingan Secara Virtual Saja

"Kasus tersebut terjadi di hampir 90 sekolah swasta dan 75 persen kasus berada dari jenjang SMA/SMK," ungkap Tyan.

Kasus tersebut, lanjutnya, baru temuan di wilayah Jabodetabek saja, belum di wilayah lainnya di Indonesia. Kondisi ini tentu saja sangat memprihatinkan. Dan, perlu mendapatkan perhatian agar tidak terjadi krisis generasi akibat pandemi.

Untuk mengantisipasi hal itu, Partai Gelora mendorong Pemerintah pusat dan daerah memberikan subsidi atau beasiswa dan fasilitas sekolah daring.

Baca juga : Syarief Hasan: Pandemi Bikin Pengangguran Dan Kemiskinan Meningkat

"Penanganan ini tentunya memerlukan kehadiran negara serta dukungan APBN (Anggaran Pendidikan Belanja Negara) dan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) demi kelangsungan masa depan anak-anak bangsa," ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.