Dark/Light Mode

Lindungi Sumber Daya Alam

KLHK Gelar Diskusi `Gender, Konservasi Lingkungan Dan Perubahan Iklim`

Jumat, 9 April 2021 18:20 WIB
Foto: Kementerian LHK
Foto: Kementerian LHK

 Sebelumnya 
“Krisis iklim menunjukkan kepada kita bahwa reproduksi sosial dan regenerasi kehidupan kapitalisme seharusnya berubah karena pandemi juga melahirkan resesi ekonomi yang terburuk dalam sejarah kapitalisme. Kapitalisme tidak serta merta lagi mengekploitasi lingkungan dengan tidak memperhatikan keberlanjutan lingkungan,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Bambu Lestari, Monica Tanuhandaru menyampaikan bahwa saat ini diperlukan solusi terintegrasi yang bisa menjawab isu global yang terjadi dengan tetap memperhatikan kesejahteraan manusia dan keberlanjutan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan.

Baca juga : Tutup Rakernas, Wamenag : Perkuat Moderasi, Percepat Transformasi Layanan Publik

Agroforestri bambu yang melibatkan kelompok ibu-ibu menjadi solusi iklim dan ekonomi terintegrasi dalam satu bentang alam sekaligus menjawab tantangan lingkungan hidup dan kehutanan.

Monica merekomendasikan pengarustamaan gender dalam rehabilitasi hutan dan lahan diantaranya menjamin bahwa perempuan dan/atau kelompok perempuan dapat memperoleh izin pengelolaan perhutanan sosial serta mendorong pengintegrasian gender dalam implementasi dan setiap tahapan bisnis perhutanan sosial.

Baca juga : BKSDA Gelar `Ngonser` Perdana 2021 Untuk Lingkungan Dan Hutan Lestari

Kepala Biro Perencanaan, KLHK, Ayu Dewi Utari juga turut menyampaikan bahwa dalam lingkungan hidup dan kehutanan, sebagian besar perempuan bekerja di sektor informal dan pertanian karena dasar negara Indonesia adalah negara agraris yang membutuhkan perempuan untuk mengambil alih pekerjaan di sektor tersebut.

“Masih ada suatu ketidakadilan yang sering dialami perempuan terutama di sektor informal dan ketidaksetaraan dalam pengakuan peran wanita. Namun itu semuanya sudah terperhatikan dalam peraturan perundangan yang disusun oleh Menteri LHK,” tegas Ayu.

Baca juga : KLHK Gelar Konsultasi Publik Soal Rancangan Peraturan Hutan Sosial

Lebih lanjut Ayu menjelaskan Pengarustamaan Gender sudah masuk ke dalam Rencana Strategi KLHK, mewarnai proses bisnis KLHK, peraturan-peraturan di KLHK dan menjadi nafas dari setiap personil di KLHK untuk menjalankan tugasnya memberdayakan masyarakat dan menjaga lingkungan.

Diskusi yang dipandu Yulia Sugandi dari UNDP Accelerator Lab ini dihadiri oleh sekitar 144 peserta yang terdiri dari Kementerian/Lembaga, organisasi non-pemerintah, perguruan tinggi, sektor privat dan individu. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.