Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Agar Tak Terpapar Ekstremisme
Gus Halim Ingatkan Orangtua Cermat Pilih Sekolah
Sabtu, 25 Juni 2022 20:26 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyarankan para orangtua untuk cermat dalam memilih lembaga pendidikan tepat bagi anaknya.
Hal ini dinilai penting, agar pendidikan anak tidak menyimpang dari ajaran agama, serta terus terjaga dari paham ekstremisme.
"Saat ini lembaga pendidikan semakin banyak. Kudu hati-hati pilih lembaga pendidikan. Jangan sampai menyimpang dari ajaran agama," ungkap Gus Halim, sapaan akrabnya dalam acara Haflah Paud yayasan Pendidikan Akhirussanah, di desa Brodot, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (25/6).
Baca juga : Gus Halim Terus Galakkan Program CSR Masuk Desa
Menurutnya, wali murid harus benar-benar memahami identitas sekolah dan karakteristik lembaga pendidikan sebelum memutuskan untuk menyekolahkan anaknya pada lembaga pendidikan tertentu. "Para orangtua harus paham tentang apa itu paham ekstremisme sebenarnya, agar anak kita aman," tegasnya.
Setidaknya ada 3 jalur masuknya paham ekstrimisme pada lembaga sekolah. Yakni, jalur guru, ekstrakurikuler keagamaan dan kurikulum atau mata pelajaran. Oleh karena itu, Gus Halim meminta sekolah benar-benar mengantisipasi jalur penyebaran paham ekstremisme.
"Guru pendidikan agama Islam juga perlu memberikan pemahaman agar ekstremisme tertolak di benak siswa," beber Gus Halim.
Baca juga : Gus Halim Ajak Perguruan Tinggi Terus Berkreasi Di Desa
Diingatkannya, guru memiliki peran penting di sekolah. Di samping dapat menangkal paham ekstremisme, guru juga bisa jadi jalur penyebar paham ekstrimisme. Selanjutnya, adalah jalur organisasi atau ekstrakurikuler bidang keagamaan.
Penyebaran melalui jalur ini bisa bermula melalui pola mentoring yang selama ini diterapkan dan bisa dimanfaatkan pihak tertentu yang ingin menanamkan paham ekstremisme.
"Jalur ketiga adalah pendidikan atau kurikulum. Menurutnya, ekstremisme bisa saja ditanamkan lewat mata pelajaran selain agama," tandas Gus Halim. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya