Dark/Light Mode

Integrasi Posyandu Untuk Tingkatkan Pelayanan Praktis Bagi Warga Desa

Kamis, 12 Agustus 2021 15:33 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim iskandar menjadi pembicara pada kegiatan Webinar Mengembangkan Puskesos-SLRT: Mengawal Reformasi Sistem Perlindungan Sosial Nasional dengan Materi Kolaborasi Perlindungan Sosial Melalui Puskesos-SLRT di Tingkat Desa secara virtual, Kamis (12/8).
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim iskandar menjadi pembicara pada kegiatan Webinar Mengembangkan Puskesos-SLRT: Mengawal Reformasi Sistem Perlindungan Sosial Nasional dengan Materi Kolaborasi Perlindungan Sosial Melalui Puskesos-SLRT di Tingkat Desa secara virtual, Kamis (12/8).

 Sebelumnya 
Pelayanan terintegrasi atau terpadu dibutuhkan lantaran beragamnya kebutuhan warga. Dengan pelayanan terintegrasi yang praktis, kebutuhan warga bisa dipenuhi dengan cepat.

"Oleh karenanya, perlu layanan terpadu yang langsung menyentuh kesejahteraan warga dan berada dekat pemukiman," imbuh dia.

Pilihannya ada Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang selama ini aktif mengundang partisipasi warga dan didukung perangkat desa. "Posyandu ini mampu memberikan layanan kepada warga desa dengan memadukan kerja-kerja di SDGs Desa," beber Gus Halim. 

Berdasarkan data, terdapat 660.116 posyandu atau sekitar 9 pos per desa. Rinciannya, 245.718 posyandu aktif bulanan, 130.107 posyandu aktif dua bulanan dan 284.291 posyandu dengan aktivitas tidak terjadwal dengan partisipasi warga di 70.086 desa atau setara 93 persen.

Pendanaan Posyandu bersumber dari APBDesa, iuran warga dan pendanaan lain, seperti dari Pemda, perusahaan dan dan lainnya.

Baca juga : Rosan Berkomitmen Bantu Tingkatkan Prestasi Olahraga Indonesia

Gus Halim mengingatkan, fungsi awal Posyandu terfokus pada kesehatan ibu dan anak, persoalan gizi, imunisasi dan program Keluarga Berencana alias KB.

"Tapi integrasi layanan Posyandu saat ini sudah berupa Posyandu Remaja, Lansia, Posyandu Jiwa dan Layanan Disabilitas," ucap Gus Halim.

Bahkan, katanya, Posyandu juga berperan dalam pelayanan Stunting dan ikut berperan aktif saat pandemi Covid-19 melanda desa.Posyandu bisa memberikan pelayanan praktis kepada masyarakat desa.

Unit layanan yang bisa dikembangkan oleh losyandu seperti Kesehatan ibu dan anak, pendidikan usia dini, pendampingan remaja, pendampingan warga berusia lanjut, pendampingan disabilitas, dan penanganan penyakit kronis dan menahun.

"Selain itu, Informasi dan pelaksanaan vaksinasi, Pencegahan dan penanganan penderita Covid-19, Penanganan keluarga miskin kronis, Penyaluran bantuan sosial, Layanan pada warga desa lainnya," tambahnya.

Baca juga : HNW Minta Ormas Islam Lanjutkan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Kemudian penyusunan aplikasi Sistem Informasi Posyandu Desa yang merupakan sistem layanan sosial dasar terintegrasi di desa. Hal ini memudahkan warga desa.

Menu aplikasi seperti data potensi dan masalah terbaru yang dimpor dari hasil pendataan SDGs Desa, meliputi keluarga miskin kronis, penganggur, warga dengan penyakit kronis dan menahun, anak putus sekolah, warga difabel, penerima bantuan sosial, penderita Covid-19, kebutuhan vaksinasi, dan sebagainya.

Ada pula unit kerja Posyandu dan tahapan kerja tiap unit, isian aktivitas Posyandu, Rekaman kegiatan yang dijalankan tiap unit kerja posyandu dan Rekaman riwayat tindakan kader Posyandu.

Manfaat integrasi layanan sosial dasar di posyandu itu bagi warga desa akan mudahkan perolehanan layanan sosial dasar sekaligus, khususnya bagi warga desa yang membutuhkan berbagai layanan.

Selain itu, percepatan layanan sosial dasar juga bisa dilakukan karena lebih dekat dengan tempat tinggal. "Bagi pemerintah desa, Posyandu menjadi lembaga kemasyarakatan yang mendukung pemerintah desa perluas jangkauan layanan kepada warga," kata mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Baca juga : KPK Geledah Kantor Dinas PUPR dan Perusahaan Kontraktor Di Banjarnegara

Pemerintah desa, kata Gus Halim, lebih mudah memadukan dan mengonsolidasikan seluruh layanan dalam satu lembaga kemasyarakatan.

Sedangkan bagi supra desa, akan memadukan penugasan kegiatan kepada desa berkaitan layanan sosial dasar. "Memudahkan kolaborasi dengan desa untuk kegiatan khusus yang berhubungan langsung dengan layanan sosial dasar," tandas Gus Halim. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.