Dark/Light Mode

Ini Strategi Gus Halim Sinergikan Pusat Dan Daerah

Kamis, 19 Agustus 2021 12:03 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar. (Foto: Humas Kemendes PDTT)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar. (Foto: Humas Kemendes PDTT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, tidak ada kendala sinergi pusat dan daerah.

Soalnya, Halim Iskandar memang berasal dari daerah. Jadi, dia mengaku paham betul kebutuhan kepala daerah.

Saat ditugaskan sebagai Mendes PDTT, Halim Iskandar berpedoman jika semua kebijakan dari Pemerintah Pusat bisa dipahami Pemerintah Daerah (Pemda), asal jelas.

"Kunci jelas ini artinya dipahami. Makanya kemudian semua kebijakan yang yang saya keluarkan selalu diiringi Village Summary, supaya ruh kebijakan bisa dipahami dan terbukti efektif," ujar Halim Iskandar, Rabu (18/8).

Ia mencontohkan, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa yang dimulai dari proses kebijakan, kewenangan ke Kepala Desa (Kades) untuk lakukan pendataan, dan penentuan lembaga yang lakukan pendataan.

Baca juga : Berpakaian Adat Dayak, Halim Iskandar Hadiri Upacara HUT Kemerdekaan Secara Virtual

Kades yang mengetuai Relawan Desa Lawan Covid-19, melakukan pendataan bersama tiga orang berbasis RT. Dengan 8 Juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), hampir BLT Dana Desa tepat sasaran.

"Karena prinsip dari desa untuk desa, sejak awal kami tekankan hingga merasa bagian penting dari proses pembangunan," tutur Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Kemudian, Gus Halim, sapaan akrabnya juga menyatakan, perlu penyederhanaan diksi agar masyarakat yang berasal dari berbagai latar pendidikan itu bisa memahami kebijakan yang diterbitkan.

Pada kades yang juga beragam latar pendidikannya, juga bisa langsung mengaplikasikannya. Tidak lagi disibukkan untuk memahami konsep.

"Oleh karena itu, di sini peran pendamping desa menjadi sangat penting agar perencanaan pembangunan di desa bisa berjalan," beber Gus Halim.

Baca juga : Ini Cara Mensyukuri Kemerdekaan Menurut Gus Halim

Kemudian petunjuk teknis pun dibuat atraktif seperti meme-meme yang bisa dipasang Kades di tempat publik. Petunjuk seperti protokol kesehatan dipasang di pasar, Balai Desa, dan tempat lainnya.

Foto kades boleh ditampilkan di meme atau petunjuk itu agar mereka termotivasi. "Ini termasuk yang menciptakan pola hubungan Kementerian Desa dengan Kepala Desa, Ketua BPD dan warga," urainya.

Kebijakan itu juga memberikan arah yang jelas terhadap penggunaan Dana Desa. Dengan begitu, semua desa tidak pikir panjang untuk menyalurkannya.

Gus Halim mengatakan, selalu ada sinergi antara Pemerintah Pusat dan Desa karena RPJMN 2020-2024 berkaitan dengan kebutuhan desa. Di antaranya, penurunan kemiskinan, peningkatan kesehatan, stunting dan akses pendidikan.

Untuk meningkatkan komunikasi dengan desa, dilakukan komunikasi secara virtual dengan desa yang tidak terkendala sinyal.

Baca juga : Menteri Desa Siap Bantu Sukseskan Ganti Rugi Korban Kerusuhan Maluku

"Kemudian di Kemendes, kami menyiapkan tim yang dinamakan Sapa Desa yang setiap hari telepon setiap desa. Jika lancar, tiap tiga bulan, desa akan tersapa kembali," kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Kemendes PDTT juga membangun sinergitas dengan Pemerintah Daerah untuk memaksimalkan pembangunan di desa. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.