Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Investigasi Lima CPMI di Malang, Kemnaker Terjunkan Tim Pengawas Ketenagakerjaan
Jumat, 11 Juni 2021 18:15 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan melakukan investigasi, terkait lima Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang nekat kabur, dengan meloncat dari lantai empat mess penampungan di Balai Latihan Kerja (BLK) Central Karya Semesta (CKS), Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, pada Rabu (9/6) lalu.
Untuk penanganan kasus tersebut, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah memerintahkan Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker & K3), Haiyani Rumondang untuk menangani kasus tersebut.
Baca juga : Hendardi Minta Komnas HAM Tak Terpancing Irama 51 Pegawai KPK yang Gagal TWK
"Menaker menurunkan Tim Pengawas Ketenagakerjaan ke lokasi kejadian untuk menangani kasus tersebut dengan baik," Haiyani, di Jakarta, Jumat (11/6).
Diketahui, lima CPMI asal Nusa Tenggara Barat (NTB) turun dari gedung mess lantai empat. Tiga di antaranya mengalami patah tulang kaki dan terluka bagian kepala, lantaran ketinggian gedung mencapai 12 meter. Saat turun, mereka menggunakan alat bantu seadanya berupa lilitan kain sarung.
Baca juga : Bantuan Kemnaker Mampu Serap Tenaga Kerja
Dalam arahannya kepada Tim Pengawas Ketenagakerjaan, Haiyani menegaskan, agar tim bertindak cepat dan cermat. Kasusnya harus dipetakan, apakah lima orang yang diduga CPMI melompat tersebut sedang mengikuti pelatihan keterampilan, atau ditampung akan diberangkatkan bekerja ke luar negeri.
"Saya minta kasusnya harus didalami dengan baik. Peristiwa ini sangat mengejutkan, di tengah-tengah adanya pembatasan penempatan PMI karena pandemi, muncul berita lima orang diduga CPMI melompat dari gedung BLK luar negeri," terang Haiyani. [UMM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya