Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Negara yang tergabung dalam G20 membahas fase transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sendiri berpandangan bahwa isu ini perlu ditangani secara inovatif dan kolaboratif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Dalam Joint Meeting of Ministers of Education and Ministers of Labour and Employment at Exchange Views on Transitions from Education to Work yang berlangsung di Catania, Italia, Selasa, (22/6), waktu setempat, Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi menganggap persoalan ini bukanlah isu baru.
Hanya saja, seiring perkembangan teknologi dan informasi, perlu inovasi dan kolabirasi. Dengan begitu, kesesuaian permintaan dan penawaran tenaga kerja bisa terus terjaga.
Kenapa demikian? Anwar mengatakan, inovasi dan kolaborasi sejumlah negara bisa menciptakan kebijakan dan program yang mampu beradaptasi dengan kecepatan perubahan dunia kerja. Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia sudah mengimplementasikan sejumlah program dan kebijakan dalam menjembatani transitions from education to work.
Baca juga : Tantangan dan Solusi Industri Musik Indonesia dimasa Pandemi
Mulai dari pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) bagi lulusan sekolah, program pemagangan di dalam dan luar negeri, pelatihan kerja berbasis komunitas termasuk bagi komunitas pemuda di seluruh Indonesia, program inkubasi bisnis, dan sampai layanan antar kerja (public employment services).
"Untuk meningkatkan kompetensi SDM Indonesia, pemerintah Indonesia juga sudah dan sedang menjalankan program Kartu Prakerja untuk memperluas akses pelatihan dan insentif bagi angkatan kerja muda," ungkap Anwar, saat mewakili pemerintah Indonesia membacakan Country Statement dalam pertemuan tersebut.
Indonesia memandang, dalam memitigasi dampak perubahan dunia kerja, perlu dilakukan inovasi kebijakan dan program terkait transitions from education to work. Anwar pun memaparkan beberapa upaya yang sedang dan akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Pertama, ekosistem digital siap kerja untuk mendorong link and match yang responsif terhadap perkembangan dunia usaha dan industri. Kedua, mengembangkan program penciptaan talenta muda di bidang kewirausahaan dan digital startup.
Baca juga : Peduli Kebugaran, Kemenpora Tingkatkan Kualitas Instruktur Olahraga Lansia
Ketiga, pemanfaatan balai latihan kerja yang adaptif sebagai sarana untuk pengembangan kompetensi dan transversal skills, sertifikasi serta penempatan tenaga kerja.
Dalam kesempatan ini, Anwar juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kepresidenan Italia yang telah memprakarsai Pertemuan Bersama Menteri Pendidikan dan Menteri Ketenagakerjaan ini. Menurutnya, pertemuan ini sangat berharga dalam membangun sinergi untuk membuat arah kebijakan strategis menghadapi transisi dari pendidikan ke pekerjaan.
Joint Meeting of Ministers of Education and Ministers of Labour and Employment at Exchange Views on Transitions from School to Work adalah agenda yang mempertemukan Menteri Pendidikan dengan Menteri Ketenagakerjaan anggota G20, dengan agenda pembahasan transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja.
Pertemuan bersama ini akan menghasilkan Joint Statement atau Deklarasi Bersama tentang transisi dari pendidikan ke pekerjaan. Deklarasi Bersama ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam mempersiapkan tenaga kerja yang berkualitas dan kompetitif untuk memasuki pasar kerja, terutama di era dunia kerja yang terus berubah.
Baca juga : Tak Mau Ditunda, 25 Pengurus Kadin Keukeuh Gelar Munas Di Kendari 30 Juni
Indonesia pun mendorong peran aktif organisasi internasional dan regional, serta Kelompok Keterlibatan G20 dalam mendukung langkah-langkah tindak lanjut Deklarasi Bersama ini.
"Saya berharap kita dapat memperkuat kerja sama dan hubungan yang baik antara kelompok kerja pendidikan dan ketenagakerjaan. Untuk mendorong dialog yang lebih kuat di antara negara G20 dalam memfasilitasi transisi dari pendidikan ke pekerjaan," pungkasnya. [MEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya