Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Nabi Muhammad SAW lahir terlalu jauh mendahului zamannya. Ia lebih banyak memainkan strategi diplomasi daripada mengadu otot.
Nabi lebih menonjol sebagai diplomat ketimbang jenderal perang, meskipun di Madinah disuguhi sejumlah peperangan dan beberapa kali di antaranya memimpin langsung peperangan.
Salah satu contoh keunggulan diplomasi yang dilakukan Nabi ialah Perjanjian Hudaibiyah. Keputusan yang dilakukan Nabi dalam perjanjian ini sangat tidak populis. Bahkan sahabat terdekatnya seperti Umar tidak mau menuliskan perjanjian itu, karena melecehkan simbol-simbol akidah.
Riwayatnya adalah ketika dilakukan perundingan gencatan senjata antara umat Islam dan kaum kafir Quraisy. Nabi memimpin lagsung delegasinya. Dari pihak kafir Quraisy dipimpin seorang diplomat ulung bernama Suhail.
Sebagai preambul naskah perjanjian itu, Nabi meminta diawali dengan kata Bismillahirrahmanirrahim, tetapi ditolak oleh Suhail karena kalimat itu asing. Lalu ia mengusulkan kalimat bismikallahumma, kalimat yang popular di dalam masyarakat Arab ketika itu.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.