Dark/Light Mode
Renungan Ramadan (11)
Berguru Dari Keajaiban Burung Nabi Ibrahim (2)

Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Lesson learning yang bisa kita peroleh dari kisah dan perumpamaan di dalam Al-Qur’an ini ialah, apa akibat yang diperoleh dan yang harus ditanggung oleh orang-orang yang beriman dan yang ingkar.
Sang pembangkang seperti Fir’aun, Tsamud, dan ‘Ad harus menanggung segala risiko yang menyedihkan di akhir hayatnya sampai kelak di hari kemudian. Sedangkan para Nabi dan orang-orang yang mempercayainya dikenang dan sejarahnya dicatat dengan tinta emas dan bahagia sepanjang masa sampai di akhirat kelak.
Berita Terkait : Berguru Dari Keajaiban Burung Nabi Ibrahim (1)
Pelajaran lainnya, jangan memandang enteng siapapun, apapun, di manapun, karena semuanya adalah makhluk yang Allah ciptakan dengan penuh perencanaan. Populasi burung yang sudah mati dan punah ternyata bisa muncul kembali dengan utuh seperti sedia kala. Ini isyarat pentingnya memelihara populasi dan keseimbangan ekosistem untuk mendukung kelancaran hidup dan tugas manusia sebagai hamba dan khalifah di bumi.
Hadirnya salah satu nama surah yang disebut surah al-An’am (Binatang) di samping penyebutan secara langsung sejumlah binatang sebagai nama surah, seperti surah Al-Baqarah (Sapi Betina), Al-Naml (Semut), Al-‘Ankabut (Laba-laba), Al-Fil (Gajah), dan Al-Nahl (Lebah) mengingatkan kita untuk memelihara hubungan harmonis kita dengan binatang dan burung-burung.
Berita Terkait : Memahami Bahasa Proaktif (2)
Apalagi di dalam Al-Qur’an ditegaskan bahwa burung-burung pun sangat tekun bertasbih kepada-Nya: “Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS Al-Nur/24:41). (*)