Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menikmati Penderitaan

Rabu, 25 Mei 2022 06:05 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Penderitaan atau musibah sesunggunya adalah “su­rat cinta Tuhan”. Tuhan merindukan hamba-Nya tetapi undangannya berupa kenikmatan dan kemewahan tidak digubris, maka Tuhan mengubah surat undangannya dalam bentuk musibah.

Musibah adalah ujian keburukan (balaun sayyiah) tetapi mengangkat martabat kemanusiaan. Ada juga ujian kebaikan (balaun hasanah) tetapi lebih sulit untuk dilulusi hamba-Nya, sehingga lebih banyak orang gugur dari ujian kemewahan daripada ujian musibah.

Baca juga : Bersahabat Dengan Musibah

Jika orang ditimpa musibah maka yang paling pertama dipanggil biasanya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Akan tetapi jika orang diuji dengan kemewahan atau pangkat, dan jabatan, yang paling sering dihubungi, di SMS adalah makhluk Tuhan, berupa orang yang disayanginya. Tidak jarang di antara mereka adalah bukan muhrimnya dan sering terjadi dosa dan maksiyat karenanya.

Dengan demikian, musibah dan penderitaan tidak selamanya negatif. Ingat pesan Nabi: “Jika Tuhan me­nyayangi hambanya, maka siksaannya didatangkan lebih awal di dunia supaya di akhirat nanti lunas. Jika Tuhan tidak menyukai hambanya, Dia menunda siksaan-Nya di akhirat yang amat pedih”. Hadis lain dikatakan: “Orang yang menjalani sakit demam sehari maka akan dihapus­kan dosanya setahun”.

Baca juga : Masjid Nabi Untuk Pertunjukan Seni

Seandainya orang memahai apa arti di balik setiap musibah, maka mungkin banyak berdoa: “Ya Allah anugrah­kanlah aku musibah”. Hanya orang awam yang betul-betul takut terhadap musibah. Orang yang martabat spiritualnya sudah tinggi, kesyukurannya kepada Tuhan bukan hanya ketika ia mendapatkan kenikmatan, tetapi apapun yang da­tang dari Allah Swt, termasuk musibah, ia syukuri, karena ia sadar Allah Swt Maha baik, tidak mungkin Ia menciptakan sesuatu yang buruk.

Jika ada kesan buruk atau tidak baik dari-Nya, pasti itu cara pandang manusia yang belum menyadari hakekat karunia Allah Swt.

Baca juga : Ketika Alam Dan Manusia Tidak Bersinergi (4)

Jika orang sudah menganggap nikmat dan musibah sama-sama baiknya dan keduanya disyukuri, maka itulah orang yang disebut dengan syakur, bukan lagi syukur. Jika ia mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur dan jika ia menda­patkan musibah, ia bersabar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.