Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Strategi Prabu Kresna

Senin, 13 Juni 2022 06:20 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua tahun menjelang pemilu, para elite politik gencar melakukan manuver politik. Selain menawarkan jago sebagai calon presiden, para tokoh partai mencari teman koalisi untuk mengusung calonnya. Dari partai politik yang ada saat ini, hanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dapat mengajukan calonnya tanpa mitra koalisi. Ibarat orang naik kereta api, PDIP sudah memiliki tiket dan siap untuk boarding.

“Calon yang lain masih tunggu pinangan, Mo,” celetuk Petruk. Romo Semar hanya mesem dan mengamini yang dikatakan anaknya, Petruk. Tidak ada yang salah dengan maraknya capres dan cawapres berkontestasi di pemilu mendatang. Semakin banyak stok calon pemimpin nasional membuat sehat iklim demokrasi Indonesia.

Baca juga : Balapan Di Padang Kurusetra

Romo Semar turut berbelasungkawa atas wafatnya Emmeril Kahn Mumtadz, ananda dari Pak Ridwan Kamil. Semoga keluarga diberi ketabahan menghadapi ujian tersebut. Tiga hal manusia tidak mengetahui yaitu kapan datangnya kematian, jodoh, dan rezeki.

Seperti biasa, kopi pahit dan ubi rebus selalu setia menemani pagi yang dingin di padepokan Klampis Ireng. Kepulan asap rokok klobot membawa ingatan Romo Semar ke zaman Mahabarata jelang perang Baratayuda.

Baca juga : Perkawinan Politik Duryudana

Kocap kacarito, para Kurawa tidak dapat menahan diri mencari kelemahan satria Pandawa menjelang perang Baratayuda. Segala cara ditempuh untuk mendiskreditkan Pandawa. Fitnah dan cacian ditujukan kepada Pandawa. Dengan tujuan, Pandawa mau mengundurkan diri dari ajang perang Baratayuda. Kesalahan Pandawa masa lalu dicari dan diungkit agar tidak menuntut kembalinya kerajaan Hastina dan Indraprasta.

Kekuatan pendukung dan mitra koalisi Pandawa mulai diintimidasi. Hal ini dilakukan Duryudana agar sekutu Pandawa tidak memberikan bantuan dalam perang Baratayuda. Di sisi lain, Duryudana sebagai pemimpin Kurawa mulai memobilisasi dan unjuk kekuatan. Seribu kerajaan mitra Kurawa dikumpulkan dalam lapangan dan siap untuk melawan pasukan Pandawa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.