Dark/Light Mode

Tantangan Global Umat Masa Depan (24)

Memaralelkan Bahasa Agama Dan Bahasa Negara

Rabu, 22 Juni 2022 06:39 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Radikalisme bisa meningkat menjadi terorisme manakala pemerintah atau masyarakat salah dalam menanganinya. Sebaliknya radikalisme yang dibina dan disalurkan melalui kegiatan positif maka hasilnya juga positif. Pertanyaannya sekarang, bagaimana memahami dan mendalami setiap gerakan yang menjurus kepada kelompok atau faham radikalisme?

Baca juga : Ketika Negara Sekuler Sulit Mengingkari Keberadaan Agama

Radikalisme bukan hanya menempel di da­lam perjuangan yang bersifat keagamaan seperti semangat jihad, tetapi juga radikalisme bisa mengambil bentuk macam-macam. Ada radikalisme ideologi kedaerahan, seperti kekuatan yang berusaha untuk memisahkan diri dengan NKRI yang dalam lintasan sejarah bangsa Indonesia tidak pernah sepi, meskipun eskalasinya relatif kecil dan sporadis. Radikalisme juga bisa muncul di dalam bentuk kekuatan liberalisme yang berusaha melemahkan sendiri-sendi yang mapan di dalam masyarakat lalu digantikan dengan ideologi kebebasan dan keterbukaan di seluruh lini kehidupan masyarakat

Baca juga : Menjemput Kelas Menengah Santri

Radikaliseme juga bisa muncul dalam bentuk pasar bebas yang berusaha mempengaruhi berbagai kalan­gan masyarakat, termasuk pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat lokal untuk memberikan pengakuan terhadap kekuatan era pasar bebas. Mereka mengesankan bahwa pasar bebas adalah solusi terbaik bagi smua bangsa yang ingin bertahan di abad 21 ini. Mereka yang menolaknya akan digilas oleh roda-roda gila pasar bebas itu sendiri.

Baca juga : Menggagas Ushul Fikih Kebhinnekaan

Apapun bentuknya, radikalisme tidak sesuai dengan kondisi obyektif bangsa Indonesia yang beradab dan ber­peradaban santun. Atas nama apapun radikalisme tidak ada tempatnya di Indonesia. Jika ada suatu gagasan, sebagus apapun gagasan itu, akan tetapi menggunakan cara-cara radikal maka perlu dipikirkan untuk ditolak, karena jelas tidak sejalan dengan nilai luhur agama dan bangsa Indonesia. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.