Dark/Light Mode
Tinjauan Haji Dalam Berbagai Dimensi Spiritual (12):
Misteri Maqam Ibrahim
RM.id Rakyat Merdeka - Maqam Ibrahim bukanlah kuburan Nabi Ibrahim. Maqamnya ada di Hebron, negeri Palestina yang dikuasai Israel sekarang. Maqam Ibrahim adalah tempat pijakan kaki Nabi Ibrahim ketika merehab atau membangun Ka’bah. Konon, ketika meninggikan dinding Ka’bah untuk mencapai ketinggian tertentu, Putranya, Nabi Ismail, mengambilkan sebongkah batu sebagai tempat pijakan, tetapi keajaiban terjadi karena batu tempat pijakan kedua telapak kaki itu berlubang, menyerupai pahatan, dengan panjang 22x11 sentimeter.
Ukuran telapak kaki seperti ini lebih kurang sama dengan ukuran kaki normal manusia modern saat ini. Konon, juga bertambah tinggi bangunan dinding Ka’bah bertambah tinggi pula batu tempat pijakan itu. Kini, “prasasti” itu dapat disaksikan di dalam kotak kaca yang berdiri di depan pintu Ka’bah.
Baca juga : Misteri Hajar Aswad
Bangunan Maqam Ibrahim sekarang sangat kokoh. Ditabrak dan ditarik oleh orang banyak pun tidak akan rebah atau rusak. Bangunannya juga diamankan dengan jeruji besi dan kaca tebal yang kokoh. Maqam Ibrahhim berdekatan dengan Multazam sehingga sering juga digunakan shalat dan berdoa para jamaah haji dan umrah di arah tempat ini.
Dalam sejarah, Maqam Ibrahim sering dijadikan incaran para pemimpin qabalah dan pemegang kekuasaan, seperti halnya Batu Hitam (Hajar Aswad) yang menempel di Ka’bah pernah dicongkel oleh sekelompok orang dari Dinasti Qaramithah. Namun, tiga tahun kemudian dikembalikan ke tempat aslinya, meskipun sudah mengalami pecah belah. Ada juga ide untuk menjauhkan Maqam Ibrahim dengan Ka’bah untuk menghilangkan kemungkinan orang menyembah atau mengkultuskan Maqam Ibrahim.
Baca juga : Ka`bah: Rumah Pembebasan
Semula, Maqam Ibrahim menurut kalangan ahli sejarah Saudi Arabia, menempel di dinding Ka’bah seperti halnya Hajar Aswad, tetapi di zaman Khalifah Umar bin Khattab, batu ini dipisahkan dengan dinding Ka’bah dan digeser ke belakang Ka’bah. Semula, Maqam Ibrahim ini diletakkan di sebuah bangunan lemari perak berukuran 6x3 meter, kemudian dibuat dalam kotak ukuran lebih kecil (180x130 centimeter = 2,34 meter), karena menghalangi arus thawaf.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.