Dark/Light Mode
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Tinjauan Haji Dalam Berbagai Dimensi Spiritual (6):
Makna Spiritual Ka`bah (1)
RM.id Rakyat Merdeka - Bangunan Ka’bah masih banyak menyimpan rahasia. Bangunan suci berbentuk kubus berukuran tinggi 11,03 m dengan sisi 11,03 m x 12,62 m ini terletak di tengah Mesjid Haram di kota suci Mekah.
Banyak orang penasaran, ingin mengetahui, ada apa dan seperti apa dalaman Ka’bah yang menjadi kiblat peribadatan umat Islam sedunia ini. Apakah di dalamnya ada bangunan antik, benda-benda bersejarah, atau maqam, atau benda-benda lain yang asing dari dunia manusia?
Mengapa pintunya terbuat dari emas? Mengapa tidak dibuka sepanjang masa dan hanya dibuka dalam kesempatan tertentu saja? Apakah ada dalil yang melarang membuka atau mengungkapkan isi Ka’bah? Bentuk bangunan pertama Ka’bah seperti apa?
Baca juga : Dimensi Spiritual (4): Perspektif Hakekat
Sebenarnya, di bagian dalam Ka’bah tidak ada apa-apa. Hanya ada sebuah meja kecil setinggi lutut tempat duduk lampu rechargable untuk menerangi ruangan gelap.
Di dalamnya juga tidak ada AC atau kipas angin. Lubang udara satu-satunya ialah pintunya kalau sedang dibuka. Tidak ada barang antik, lukisan atau ukiran, tidak ada kesan mewah di dalamnya.
Justru di tengah kehampaan demikian, tidak ada apa-apa kecuali ruang kosong, membuat diri kita semakin merinding. Di dalam Ka’bah, kita bisa shalat ke arah semua penjuru mata angin. Kita bisa shalat menghadap ke sekeliling tembok.
Baca juga : Menghayati Semiotika Haji
Di sinilah keagungan Ka’bah. Di tengah kekosongannya, kita diajak untuk mengosongkan diri, seperti kosongnya bagian dalam Ka’bah.
Tidak ada sedikit pun kesan mewah di dalamnya, memesankan betapa perlunya menghilangkan segenap kesan kemewahan duniawi saat kita menghadap ke haribaan Allah SWT.
Sekiranya ada benda sakral atau benda-benda lain yang bisa menjadi perhatian menarik para pengunujung, maka sudah barang tentu akan mengganggu kekhusyukan orang di dalamnya. Pasti orang-orang akan terdekonsentrasi terhadap bangunan atau benda-benda itu.
Baca juga : Perspektif Tarekat
Ka’bah pertama kali dibangun atas permintaan Adam dan Hawa ketika keduanya baru saja diturunkan di bumi penderitaan dari surga kenikmatan, sebagai akibat pelanggaran perintah Allah, mendekati buah terlarang.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.