Dark/Light Mode

Tinjauan Haji Dalam Berbagai Dimensi Spiritual (12):

Misteri Maqam Ibrahim

Minggu, 17 Juli 2022 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Perubahan ini melalui hasil kesepakatan pemimpin umat Islam melalui Rabitah Al-Alam Al-Islami (Organisasi Konferensi Islam/OKI) pada 1387 Hijriyah. Jarak antara Maqam Ibrahim dengan sudut Ka’bah dan Hajar Aswad 14,5 meter. Dari Rukun Yamani 14 meter, dan dari sudut talangan air 13,25 meter.

Baca juga : Misteri Hajar Aswad

Dalam pandangan sufistik, Maqam Ibrahim dimaknai tidak hanya secara fisik, tetapi lebih ditekankan kepada makna simboliknya sebagai “Pendirian Ibrahim” yang monoteistik (tauhid). Seperti diketahui, Nabi Ibrahim sering disebut sebagai “Bapak Monoteisme” (The Father of Monotheism). Nabi Ibrahim melahirkan keturunan penganjur tegas ajaran monoteisme, yaitu Nabi Musa yang diamanati menganjurkan agama Yahudi dengan Kitab Sucinya Taurat, kemudian Nabi Isa yang diamanati menganjurkan agama Nashrani dengan Kitab Sucinya Injil, dan terakhir Nabi Muhammad Saw dari jalur Nabi Ismail, diamanati sebagai penganjur agama Islam dengan Kitab Sucinya Al-Qur’an.

Baca juga : Ka`bah: Rumah Pembebasan

Bagi para penziarah Ka’bah, diharapkan meneguhkan dan mengokohkan pendirian ajaran monoteisme sebagaimana dianjurkan Nabi Ibrahim, yang merelakan dirinya teran­cam dengan berbagai ancaman, termasuk memisahkan diri dengan ayahnya sendiri yang pembuat dan penyembah berhala. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.