Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dendam Politik Widura

Senin, 27 Juni 2022 06:10 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Dinamika politik Tanah Air mulai menggeliat beberapa pekan terakhir ini. Namun sangat disayangkan, manuver elite politik tersebut masih sebatas basa-basi politik. Tidak ada pertukaran ide-ide cerdas dalam mempersiapkan pemimpin masa depan. Di sisi lain, rakyat tidak dilibatkan dari awal untuk menentukan calon pemimpinnya. Padahal, tantangan seorang pemimpin sangat kompleks. Hal ini dipicu oleh ketidakpastian global sebagai dampak perang Rusia dan Ukraina. Isu-isu lain seperti terganggunya supply chain, energi, masalah kesehatan, dan perubahan iklim merupakan masalah yang harus segera ditangani.

Baca juga : Intervensi Wahyu Ratu

Belajar dari Amerika sebagai negara pionir demokrasi, jalan panjang calon presiden harus mempersiapkan diri selama kurang lebih dua tahun sebelum menuju Gedung Putih. Seorang calon presiden mendaftar dan mengikuti tahapan “Electoral College”. Selain itu, rakyat dilibatkan dari awal dengan mengikuti konvensi di setiap negara bagian. Lalu dilanjutkan dengan konvensi nasional untuk memilih satu calon dari Partai Republik dan Partai Demokrat. Jadi rakyat tahu program apa yang ditawarkan masing-masing calon pemimpinnya.

Baca juga : Strategi Prabu Kresna

“Deso Mowo Coro Negoro Mowo Toto, Mo. Kalau di sini calon pemimpin justru diumpetin,” celetuk Petruk, sok tahu. Romo Semar kurang bersemangat untuk nimbrung urusan politik. Semar sedang galau dengan naiknya harga-harga kebutuhan pokok jelang Hari Raya Idul Adha. Merebaknya penyakit PMK membuat waswas para pedagang hewan kurban.

Baca juga : Balapan Di Padang Kurusetra

Seperti biasa, kopi pahit dan pisang rebus selalu setia menemani sarapan pagi Romo Semar. Namun pagi ini agak istimewa dari biasanya. Satu rantang bakso ikut tersaji di meja makan. Rupanya bakso tersebut kiriman dari tetangga sebelah. Kepulan asap rokok klobot membawanya ke zaman Mahabarata. Ketika dendam politik antara Sengkuni dan Yamawidura tidak terselesaikan sampai perang Baratayuda.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.