Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bagaimana Merawat Kemabruran Haji? (9)

Memelihara Sikap Kedermawanan

Sabtu, 6 Agustus 2022 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Para jemaah haji diharapkan menjadi teladan di dalam kedermawanan, seperti yang dicontohkan para Nabi. Nabi Muhammad SAW misalnya, korma sebiji masih bisa dibelah dua sebagian untuk orang lain. Sifat ini diikuti oleh para sahabatnya seperti Umar ibn Khaththab yang menggendong sendiri gandum pemberian pribadinya ke fakir miskin.

Mungkin di sekitar kita juga masih banyak contoh. Bagaimana dengan kita? Kedermawanan mirip dengan kemurahan hati (al-jud), sama-sama berfungsi untuk mensucikan diri dan harta, bermurah hati, dan memenuhi janji dan komitmen sosial kita kepada Tuhan. Kedermawanan betul-betul berorientasi kepada pemecahan persoalan keumatan dan kemasyarakatan, bukannya kegiatan sosial yang mengharapkan pujian, kedudukan, kehormatan, dan pujian.

Baca juga : Memelihara Rasa Optimisme

Kedermawanan juga berarti kita melakukan sesuatu yang baik beserta ahlinya dan yang bukan ahlinya. Jika dia bukan ahlinya, maka jadilah engkau ahlinya. Kalangan ulama juga ada yang mengartikan futuwwah sebagai seorang hamba yang selalu peduli terhadap urusan orang lain. Inilah yang diisyaratkan dalam hadis Nabi SAW. “Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong terhadap sesama saudaranya.”

Dari segi ini, futuwwah bisa juga berarti memaafkan terhadap kesalahan saudaranya dan menutupi segala aibnya. Inilah derajat futuwwah yang paling rendah. Futuwwah juga bisa berati engkau menganggap dirimu tidak lebih utama dari pada orang lain dan dengan demikian futuwwah juga berarti engkau melayani dan tidak dilayani.

Baca juga : Memelihara Rasa Malu

Kalangan ulama tasawuf mengartikan kedermawanan sebagai kerelaan hati untuk memberi bantuan dan pertolongan kepada sesama makhluk, tidak hanya terbatas pada manusia, melainkan juga makhluk lain, termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan, bahkan benda mati, karena bagi mereka, dalam kamus Tuhan tidak ada benda mati, semua beribadah dan bertasbih kepada Tuhan. Para dermawan dalam kategori ini menganggap harta yang diberikan untuk kepentingan orang lain yang lebih butuh atau untuk kepentingan akhirat, lebih besar maknanya ketimbang harta yang disimpan untuk kepentingan diri sendiri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.