Dark/Light Mode

Bagaimana Merawat Kemabruran Haji? (3)

Memelihara Kesabaran

Minggu, 31 Juli 2022 06:39 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Nabi Ayyub adalah guru kesabaran yang diperkenalkan dalam Al-Qur’an. Ia dicoba oleh Allah SWT dengan pe­nyakit aneh. Sekujur tubuhnya hancur dan membusuk. Bukan hanya itu, luka di sekujur tubuhnya membusuk dan dikerumuni belatung.

Akibatnya, ia dikucilkan oleh masyarakat, termasuk oleh isteri yang selama ini mendampinginya. Ia dibuang jauh ke­luar perkampungan, ke pegunungan. Ia hidup dalam sebuah gua yang gelap dan sedih.

Baca juga : Memelihara Tahmid Dan Syukur

Suatu ketika, ia termenung dan memandangi belatung yang sedang menggerogoti tubuhnya. Ia tiba-tiba berubah pandangan terhadap belatung-belatung yang menggerogoti tubuhnya.

Ia menjadikan belatung-belatung tersebut sebagai teman­nya dan mengatakan, “Wahai para belatung, sahabatku, makanlah sepuas-puasnya dagingku, karena kalian semua sekarang sudah menjadi sahabatku. Kalau hari-hari yang lampau kalian kuanggap musuhku, kemana-mana aku mencari tabib untuk memusnahkan kalian, maka sekarang satu-satunya yang bersedia menemaniku di kegelapan malam di dalam gua ini hanyalah kalian. Semua orang, termasuk anggota keluargaku, membuang aku di tempat yang jauh ini.”

Baca juga : Senantiasa Bertaubat

Setelah sekian lama Allah SWT menguji Nabi Ayyub, maka suatu ketika ia diperintahkan Allah untuk melakukan sesuatu: “Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum” (QS Shad/38:42).

Setelah Nabi Ayyub memukulkan kakinya ke tanah, tiba-tiba menyembur aliran air jernih dan sejuk dari bekas tumit Nabi Ayyub. Nabi Ayyub minum dan mandi dari air itu dan tiba-tiba ia merasakan perubahan yang amat besar dalam dirinya. Ia tidak menyaksikan lagi luka dalam dirinya dan sahabat-sahabat belatungnya tiba-tiba menghilang entah kemana.

Baca juga : Mengapa Banyak Cerita Unik di Mekkah?

Bahkan bekas-bekas luka pun tidak tampak pada diri Nabi Ayyub. Ia lalu sembah sujud kepada Allah SWT dan bersyukur atas diakhirinya seluruh cobaan pada dirinya.

Ketika Nabi Ayub masuk kembali ke perkampungan dengan wajah tampan seperti semula, maka semua orang memujanya, termasuk isterinya. Namun karena dia sudah terlanjur ber­sumpah akan mencabuk isterinya kalau ia kembali sembuh, maka ia diminta Allah SWT untuk menunaikan sumpahnya, namun tanpa menimbulkan rasa sakit pada isterinya:
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.