Dark/Light Mode

Bagaimana Merawat Kemabruran Haji? (1)

Senantiasa Bertaubat

Kamis, 28 Juli 2022 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Alhamdulillah, jamaah haji Indonesia sudah tiba kembali di Tanah Air. Harapan kita semua, semoga haji mereka bukan hanya diterima (maqbul) tetapi membawa efek positif (mabrur).

Semua haji maqbul adalah mabrur tetapi tidak semua haji maqbul itu mabrur. Kemaqbulan haji ditentukan saat pelak­sanaan haji, apakah seluruh rukun dan syaratnya terpenuhi atau tidak. Sementara kemabruran haji, ditentukan terutama setelah kembali ke Tanah Air.

Baca juga : Mengapa Banyak Cerita Unik di Mekkah?

Perubahan positif terhadap pola pikir dan perilaku menjadi faktor menilai mabrur atau tidaknya ibadah haji seseorang. Boleh jadi kemabruran haji seseorang setahun atau lebih, tergantung kemampuan seseorang merawat kemabruran hajinya.

Sangat disayangkan jika kita bersusah payah menunaikan ibadah haji dan menunggu sekian lama, tetapi terlalu cepat kemabruran haji itu terhapus. Kita perlu merawat kemabru­ran haji karena belum tentu bisa mendapatkan kesempatan berhaji lagi, mengingat panjangnya daftar tunggu pelaksa­naan ibadah haji.

Baca juga : Hakekat Thawaf (2)

Upaya melestarikan kemabruran haji dapat diupayakan melalui pembiasaan diri melaksanakan hal-hal yang positif. Di antara hal itu ialah senantiasa bertobat sesegera mungkin setiap kali kita melakukan kekeliruan atau dosa.

Taubat berasal dari akar kata taaba-yatuubu berarti kem­bali, yakni kembali ke jalan benar yang dituntunkan Allah SWT. Jika seseorang datang dan bertaubat dengan taubat nashuha maka tidak ada mudharatnya bagi Allah SWT untuk mengampuninya.

Baca juga : Hakekat Thawaf (1)

Bahkan Allah SWT menyatakan: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri. (QS. Al-Baqarah/2:222).

Sebesar apapun dosa seseorang jika ia bertobat sepenuh hati maka ia akan mendapatkan pengampunan dosa Tuhan, sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya: Dan barang­siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya di­rinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa’/4: 110).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.