Dark/Light Mode
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Menghemat Politik Identitas (1)
Al-Qur`an Dan Politik Identitas
Sebelumnya
Menurut penelitian Abdul Wahab Khallaf, hanya ada kurang-lebih 500 ayat (8%) yang mengandung ketentuan tentang iman, ibadat, dan hidup kemasyarakatan. Ayat-ayat mengenai ibadat berjumlah 140, dan mengenai hidup kemasyarakatan hanya 228 ayat. Perincian kelompok ayat tersebut ialah: 1) Urusan kekeluargaan, perkawinan, perceraian, hak waris, dan sebagainya. Hanya sekitar 70 ayat; 2) Urusan perdagangan/perekonomian, jual-beli, sewa-menyewa, pinjam-meminjam, gadai, perseroan, kontrak, dsb hanya sekitar 70, urusan pidana kurang lebih 30 ayat. 3) Urusan orang Islam dengan non-muslim sekitar 25 ayat; 4) Urusan pengadilan pengadilan hanya 13 ayat, 4) Hubungan orang kaya dengan msikin sekitar 10 ayat, dan 5) urusan kenegaraan tidak lebih dari 10 ayat.
Baca juga : Memelihara Kejujuran
Perincian yang diberikan di atas tidak menyebut rincian soal keuangan, perindustrian, pertanian, diplomat, system IT, dll. Kelihatannya Al-Qur'an tidak berbicara tentang sistem sosial, sistem ekonomi, sistem politik, sistem hukum internasional, dan system social kemasyarakatan lainnya secara terperinci. Yang dijelaskan di dalam Al-Qur'an sebagaimana kitab-kitab suci lainnya hanya konsep atau perinsip dasar nilai-nilai kehidupan social kemasyarakatan. Jika yang dimaksud “sistem” adalah keseluruhan nilai yang terhimpun di dalam berbagai sub-sistem lalu membentuk suatu sistem nilai yang bekerja secara utuh di dalam suatu masyarakat, tidak ditemukan di dalam Al-Qur’an.
Baca juga : Merawat Kemurahan Hati
Kesempurnaan konsep ajaran agama di dalam Kitab Suci sesungguhnya adalah kesempurnaan perinsip hidup atau ajaran dasar, bukan ajaran detail. Ajaran-ajaran detail atau non-dasar diserahkan sepenuhnya kepada ijtihad dan kecerdasan manusia, termasuk kearifan lokal kontemporer umat manusia. Di sinilah letak elastisitas dan sekaligus kesempurnaan nilai-nulai ajaran Al-Qur’an, bisa dengan mudah menembus batas-batas geografis dan lapis-lapis kulturan masyarakat dalam lintasan sejarahnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.