Dark/Light Mode
Bagaimana Merawat Kemabruran Haji? (11)
Berlomba Melakukan Kebaikan
RM.id Rakyat Merdeka - Para jemaah haji diharapkan menjadi pioner dalam melakukan amal kebajikan. Dalam Al-Qur’an, ada sebuah perintah: Fastabiqul khairat (Berlomba-lombalah dalam kebajikan/Q.S. Al-Baqarah/2:148). Redaksi yang mirip juga ditemukan dalam Q.S. Al-Maidah/5:2: “Berlomba-lombalah dalam urusan kebaikan dan ketakwaan dan jangan berlomba-lomba dalam dosa dan permusuhan”.
Kedua ayat ini mengisyaratkan kepada kita bahwa suatu saat akan terjadi krisis yang membuat orang tidak lagi berlomba-lomba terhadap kebaikan, tetapi berlomba-lomba, bahkan berjamaah kepada keburukan.
Baca juga : Senantiasa Bertutur Santun
Ayat-ayat ini sangat relevan diangkat guna menyikapi munculnya selebriti media pekan-pekan terakhir ini. Energi publik seperti tersedot menyaksikan pemberitaan berbagai media menyangkut kasus sejumlah oknum.
Instititusi Pemerintah dan oknum di balik institusi tersebut dibuka secara vulgar, bahkan ada yang cenderung masuk kategori pornoaksi. Pemberitaannya diperdengarkan ke seluruh tanah air, tanpa sedikit pun mengalami sensor. Pemberitaannya pun ditayangkan berulang-ulang yang didengarkan oleh warga bangsa dengan segala jenis umur dan status sosial.
Baca juga : Memelihara Sikap Kedermawanan
Persaingan yang begitu ketat masing-masing kelompok sedemikian gencar saling menjatuhkan satu sama lain. Bahkan kelompok pihak ketiga yang diminta menangani dan atau mendampingi kasus ini tidak mau kalah vulgar. Tidak ada lagi rahasia.
Terjadi atau tidaknya sangkaan dan tuduhan itu di belakang persoalan, yang penting sudah menjadi headline. Sama sekali tidak terpikirkan bahwa di balik pemberitaan vulgar itu ada puluhan anak-isteri dan karib kerabat yang ikut terpukul dengan pemberitaan itu. Sampai-sampai ada yang stroke, stres dan gagal ginjal karenanya. Mereka hanya bisa dan bersujud dengan memohon perlindungan dan pertolongan Allah SWT.
Baca juga : Memelihara Rasa Optimisme
Terlepas siapa yang salah dan benar, media kita telah berhasil mempertontonkan aib putra-putri terbaik bangsanya sendiri di mata orang lain. Akibatnya, ruang publik kita sudah dipenuhi dengan energi negatif, yang tidak memungkinkan lahirnya kreasi produktif untuk kejayaan anak-anak bangsa masa depan.
Kita sibuk mempertontonkan aib sesama sambil bersorak menyaksikan tersungkurnya orang lain yang di mata Tuhan yang belum tentu salah. Institusi-institusi Pemerintah yang sekian lama dibangun dengan susah payah, berangsur-angsur jatuh ke kelas mustadh’afin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.