Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Wejangan Presiden Jokowi kepada jajaran Kepolisian untuk hidup sederhana harus dimaknai sebagai ajakan seorang pemimpin kepada rakyatnya untuk “eling dan waspodo”. Eling artinya bersyukur kepada Sang Khalik
Berbagai cobaan mulai dari pandemi Covid dan resesi berhasil kita lalui. Namun rentetan kasus yang menerpa institusi kepolisian akhir-akhir ini membuat kita semua prihatin. Citra polisi sedang terpuruk seperti dipaparkan Pak Jokowi di Istana, pekan silam. Di sisi lain, laku “waspodo” diperlukan dalam rangka mengantisipasi perubahan zaman yang tidak menentu.
Baca juga : Hengkangnya Dewa Wisnu
“Kepolisian harus diruwat dan wayangan, Mo,” celetuk Petruk, cengengesan. “Biar sukerto dan goro-goro di tubuh Polri segera sirno,” papar Petruk, semangat.
Romo Semar tidak berkomentar. Semar tahu arah pembicaraan anaknya, Petruk. Belum lama ini Pak Kapolri nanggap wayang di hari ulang tahun Bhayangkara. Kerinduan masyarakat sedikit terobati setelah hampir dua tahun tidak ada pertunjukan wayang.
Baca juga : Laga Maut Menebar Duka
Romo Semar seperti biasa ditemani kopi pahit dan ubi rebus. Tidak seperti biasanya, hujan rintik masih awet sejak subuh. Warga yang tinggal di sekitar aliran sungai waswas adanya banjir kiriman. Maraknya daerah resapan yang beralih fungsi menyebabkan ekosistem terganggu. Sehingga menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor di berbagai daerah.
Kepulan asap rokok klobot membawa ingatan Romo Semar ke zaman ontrang-ontrang di Kerajaan Mandura. Kekacauan disebabkan oleh perilaku Kongso Dewa yang menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan.
Baca juga : Virus Korupsi Durga
Kocap kacarito, Adipati Kongso Dewa ingin merebut tahta Kerajaan Mandura dari tangan Prabu Basudewa. Kongso Dewa ingin balas dendam atas kematian ayahnya, Gorawangsa, yang tewas oleh Prabu Basudewa. Kongso Dewa sebelumnya diangkat anak oleh Basudewa karena lahir dari perselingkuhan istrinya, Dewi Mahera dengan Gorawangsa.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.