Dark/Light Mode

Kegamangan Durna Kepada Bima

Senin, 22 Agustus 2022 06:15 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketergantungan terhadap impor minyak sebagai penyebab utama kita tidak merdeka di sektor energi. HUT ke-77 Kemerdekaan RI harus dijadikan wake up call untuk membenahi sektor migas. Khususnya menaikkan lifting minyak dan gas kita yang terus merosot di level 600 ribu barel per hari. Padahal kebutuhan minyak kita sekitar 1,2 juta barel per hari. Dan kebutuhan tersebut harus dipenuhi melalui impor.

Produksi minyak kita terus merosot. Hal ini disebabkan tidak adanya pembukaan sumur-sumur baru. Ekplorasi dan ekploitasi sumur minyak memerlukan biaya yang cukup tinggi. Karakteristik investasi sektor energi adalah padat modal, teknologi, dan kebijakan yang konsisten. Kita memerlukan partner internasional untuk mendapatkan akses pendanaan dan alih teknologi.

Baca juga : Koalisi “Sumbadra Larung”

Transisi energi fosil ke energi hijau yang ramah lingkungan, diharapkan dapat mempercepat kemandirian energi kita. Tapi kenyataannya justru jalan di tempat. Kebutuhan energi fosil tetap tinggi dan terus meningkat. Sehingga begitu harga minyak dunia melambung, secara tidak langsung akan berdampak kepada subsidi APBN kita.

“Untuk urusan minyak, yen wani ojo wedi-wedi, yen wedi ojo wani-wani, Mo,” celetuk Petruk, sok tahu ikut nimbrung urusan BBM. Romo Semar hanya mesem tidak serta merta mau menanggapi celoteh anaknya, Petruk. Semar sedang prihatin dan galau dengan ditangkapnya pejabat rektor perguruan tinggi karena diduga menerima suap pendaftaran mahasiswa.

Baca juga : Ruwatan Di Tubuh Polri

Kopi pahit dan ubi rebus selalu setia menemani sarapan pagi Romo Semar. Kepulan asap rokok klobot dibiarkan menari di alam pikiran Romo Semar. Semar mulai suntuk dan waswas dengan permasalahan hidup yang dihadapi. Termasuk dampak kenaikan harga BBM. Pikiran Romo Semar flashback ke zaman Mahabarata, di mana Durna gamang dalam memberikan perintah kepada Bima untuk mencari air kehidupan.

Kocap kacarito, Prabu Duryudana mulai khawatir dengan semakin dekatnya jangka dewa tentang perang Baratayuda. Perang untuk memperebutkan tahta kerajaan Hastina antara Pandawa dan Kurawa. Duryudana melihat kekuatan Pandawa di atas kesaktian Kurawa. Untuk itu Duryudana meminta Durna mencari jalan bagaimana melemahkan kekuatan Pandawa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.